Suara.com - Presiden Joko Widodo membahas setidaknya lima isu dalam pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, di Antalya, Turki, Minggu (15/11/2015).
Isu yang dibahas dalam rangkaian pertemuan KTT G-20 itu, antara lain kerjasama ekonomi serta pemberantasan terorisme dan radikalisme.
Pertemuandengan PM Kanada mengawali rangkaian pertemuan G20 dengan melakukan pertemuan bilateral bersama sejumlah pemimpin negara.
Pertemuan dengan PM Kanada meliputi perkenalan antara kedua pemimpin dan membahas upaya untuk meningkatkan kerja sama bilateral serta peningkatan kerja sama pada beberapa isu-isu global.
Kedua pemimpin juga menyampaikan rasa duka terhadap serangan teror yang terjadi Paris.
Baik Indonesia maupun Kanada memandang upaya memerangi radikalisme dan terorisme perlu menjadi perhatian semua negara.
Dalam kaitan ini kedua pemimpin sepakat untuk meningkatkan kerjasama di berbagai bidang seperti hak asasi manusia, pengembangan demokrasi, dan penguatan dialog antarumat beragama atau interfaith dialogue.
Di bidang ekonomi, kedua pemimpin melihat bahwa kerja sama perdagangan dan investasi kedua negara terbuka lebar.
Perdagangan antarkedua negara pada 2014 baru mencapai 2,6 miliar dolar AS. Untuk itu, Presiden Jokowi meminta Kanada dapat membuka pasarnya yang lebih lebar bagi produk Indonesia seperti karet, kertas, furnitur, elektronik, alas kaki, kopi dan teh.
Presiden Jokowi juga mendorong pengusaha Kanada untuk meningkatkan investasi di Indonesia khususnya pada sektor SDM, pertanian, teknologi berkelanjutan, serta infrastruktur.