Israel Bantu Intelijen Prancis Identifikasi Kelompok Penyerang

Minggu, 15 November 2015 | 16:23 WIB
Israel Bantu Intelijen Prancis Identifikasi Kelompok Penyerang
Personel polisi Belgia dan Prancis (rompi kuning) berjaga bersama di perbatasan kedua negara di Crespin, Prancis, Sabtu (14/11/2015), pascaserangan di Paris. [Reuters/Eric Vidal]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lembaga intelijen Israel disebut tengah memberikan bantuan kepada pihak Prancis dalam investigasi serangan bersenjata dan bom di Paris, Jumat (13/11/2015) malam lalu. Hal itu setidaknya sebagaimana diungkapkan sejumlah media Israel, di mana salah satu radio menyebut bahwa salah satu bantuan mengarah pada identifikasi keterlibatan kelompok militan di Suriah dan Irak.

Pihak Israel sendiri diketahui tidak memberikan peringatan apa-apa sebelum terjadinya serangan pada Jumat lalu yang setidaknya telah menewaskan 129 orang. Namun dalam hitungan jam setelah rangkaian peristiwa itu terjadi, pihak Israel disebut segera memberi informasi kepada Prancis soal beberapa militan Islamic State (IS) yang mengklaim bertanggung jawab. Hal itu sebagaimana dilaporkan stasiun TV Channel Two, yang mengutip salah satu pejabat Israel yang tak disebutkan namanya.

Tanpa menjelaskan lebih jauh, Channel Two melaporkan bahwa intelijen Israel melihat adanya "kaitan operasional yang jelas" antara serangan di Paris, dengan pengeboman bunuh diri di Beirut beberapa hari lalu, serta jatuhnya pesawat Rusia di Gurun Sinai pada 31 Oktober lalu.

Sementara itu, seperti dilaporkan Radio Tentara Israel, lembaga intelijen Israel masih terus mengawasi Suriah dan Irak, kawasan yang belakangan banyak dikuasai kelompok Islamic State. Pengawasan itu disebut bisa memberi gambaran setidaknya soal pengaturan serangan di Paris. Saat dihubungi Reuters, pihak berwenang Israel sendiri belum ada yang bisa berkomentar langsung. Namun Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu sebelumnya sempat memberikan pernyataan bernada sama.

"Saya telah memerintahkan lembaga intelijen dan keamanan Israel untuk membantu pihak berwenang di Prancis dan dari negara Eropa lainnya dalam hal apa pun yang bisa dilakukan," ungkap Netanyahu, di depan sejumlah wartawan, Sabtu (14/11).

Tahun lalu, salah seorang diplomat Barat juga pernah menyungkapkan bahwa Israel telah turut membantu koalisi Amerika Serikat (AS) dalam melawan ISIS, terutama dalam bentuk informasi. Di antaranya adalah berupa data-data perjalanan, yang antara lain mengungkap identitas warga Barat yang bergabung dengan ISIS. [Reuters]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI