Suara.com - Serangan bom dan penembakan yang dilakukan oleh tiga kelompok teroris di Paris, Prancis, Jumat (11/10/2015) waktu setempat, menewaskan setidaknya 153 orang dan melukai lebih dari 350 orang lainnya.
Teror berdarah tersebut menjadi perhatian Kepolisian Daerah Metro Jaya, mengingat di Jakarta terdapat kantor duta besar Prancis dan lembaga-lembaga pendidikan Prancis.
Untuk mencegah hal-hal berbau kekerasan di Jakarta, terutama menyasar aset Prancis, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian akan mengundang para duta besar negara sahabat untuk bertemu dan membahasnya.
"Kami juga sertakan peran masyarakat lewat Badan Pembinaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat, mereka bekerjasama dengan para kapolsek dan kapolres agar dapat ikut antisipasi," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Mohammad Iqbal, Minggu (15/11/2015).
Iqbal mengatakan serangan bersenjata dan ledakan bom di Paris harus diwaspadai dengan memperkuat pengawasan.
Langkah Polda Metro Jaya sesuai dengan instruksi Kapolri Jenderal Badrodin Haiti. Kapolri minta Tito meningkatkan pengamanan kantor-kantor kedutaan besar, khususnya Prancis, yang berada di Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat.
"Atas kejadian di Paris, pimpinan kami Kapolri langsung memberikan instruksi kepada kapolda dan seluruh kapolres beserta jajarannya untuk memperketat keamanan kedutaan besar dan konsulat jenderal sahabat, terutama negara Prancis," kata Kepala Bidang Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri Komisaris Besar Suharsono.