Suara.com - Kementerian Luar Negeri menelusuri kemungkinan adanya WNI yang menjadi korban serangan teroris di Perancis. Hingga saat ini tidak ada laporan adanya WNI yang menjadi korban kejadian tersebut.
"KBRI Paris melakukan penelusuran mengenai kemungkinan ada korban WNI, sejauh ini belum ada informasi korban dari WNI," kata Menlu Retno Marsudi dalam jumpa pers di Hotel International Comport (IC) Santai di Antalya Turki, Sabtu (15/11/2015) malam.
Menlu menyebutkan begitu kejadian pihaknya langsung berkoordinasi dengan berbagai pihak dan mesin perlindungan langsung bekerja.
"Ada lima hotline antara lain hotline di Paris dan di Kemenlu. Lima hotline berfungsi dengan baik," kata Menlu.
Menurut dia, dalam KTT G20, Indonesia juga akan menyampaikan upaya pemberantasan terorisme. "Presiden Jokowi menekankan pentingnya kerja sama internasional dalam memberantas terorisme. Tidak ada negara yang aman dari terorisme sehingga cara yang ditempuh adalah kerja sama," katanya.
Para penyerang dalam aksi teror di Paris, Prancis, Jumat (13/11/2015) beraksi dalam tiga tim, demikian disampaikan Jaksa Wilayah Paris, Francois Molins, Sabtu (14/11/2015).
Otoritas Prancis menemukan catatan jejak radikalisasi pada salah satu pelaku teror. Pelaku teror tersebut punya catatan kriminal, namun belum pernah dipenjara.
Selain itu seseorang yang menyewa salah satu kendaraan yang digunakan dalam melakukan serangan berhasil ditangkap di perbatasan antara Prancis dan Belgia. Hingga berita ini diturunkan, korban tewas akibat serangan terkoordinasi yang terjadi pada Jumat malam mencapai 129 orang. (Antara)