Berbaring di Antara Mayat, Perempuan Dekap Mantan yang Sekarat

Ruben Setiawan Suara.Com
Minggu, 15 November 2015 | 06:07 WIB
Berbaring di Antara Mayat, Perempuan Dekap Mantan yang Sekarat
Situasi sesaat setelah insiden penembakan di sebuah restoran Paris. (Reuters)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang perempuan asal Amerika Serikat menceritakan detik-detik menegangkan saat dirinya berada di tengah-tengah serangan teror di Paris, Prancis, Jumat (13/11/2015). Perempuan tersebut ditembak pada bagian kedua kakinya saat mencoba menyelamatkan mantan kekasihnya yang terluka parah.

Helen Wilson nama perempuan asal Los Angeles tersebut. Helen pindah ke Paris untuk mendirikan sebuah perusahaan katering beberapa waktu lalu. Helen adalah salah satu korban luka dalam serangan mematikan yang terjadi di teater Bataclan, satu dari tempat yang diserang ISIS.

Kepada The Telegraph, Helen menceritakan kejadian mengerikan yang ia alami. Helen mengaku berada di teater Bataclan bersama mantan kekasihnya, Nick Alexander, seorang lelaki berkewarganegaraan Inggris.

BACA JUGA:

Warga Paris Panik Dengar Alarm Palsu

Helen mengaku sudah berpisah dengan Nick bertahun-tahun yang lalu. Namun, kini mereka bersahabat dan Nick sudah memiliki kekasih lain.

Malam itu, Helen dan Nick membuat janji untuk bertemu di teater Bataclan. Kebetulan, saat itu Nick bekerja di Bataclan, menjual cenderamata band asal California, Eagles of Death Metal yang sedang manggung.

Sekitar pukul 9.45 malam, sejumlah orang bersenjata masuk ke dalam venue dan mulai melepaskan tembakan membabi buta. Sedikitnya 80 orang tewas, sementara belasan lainnya luka.

Helen menceritakan, para pelaku tidak pandang bulu. Mereka bahkan menembaki penonton konser penderita difabel.

Helen melihat, para pelaku menembaki semua orang yang mencoba kabur. Maka, ia memutuskan untuk berbaring di antara mayat yang bergelimpangan dan berharap supaya tidak menarik perhatian para pelaku.

Namun, seseorang yang berada di dekatnya bergerak dan membuat seorang penembak berpaling ke arah mereka. Si pelaku melepaskan tembakan. Satu peluru menembus tubuh Nick, dan dua peluru mengenai kedua paha Helen.

Menyadari Nick terluka parah, Helen mencoba memberikan pertolongan napas buatan. Namun, nyawa Nick tak tertolong.

"Lalu dia (Nick) tidak lagi bisa bernapas dan saya memeluknya sambil mengatakan saya mencintainya. Ia adalah cinta dalam hidupku," kata Helen.

Helen tak bergerak dan mendekap Nick sampai polisi datang, merangsek masuk, dan menolong dirinya. Helen berharap Nick bisa selamat setelah dilarikan ke rumah sakit, namun Nick meninggal.

Seperti diberitakan sebelumnya, gelombang serangan yang terjadi di Paris menewaskan 129 orang. ISIS mengklaim sebagai dalang di balik penyerangan tersebut. (Dailymail)

BERITA MENARIK LAINNYA:

Omar Ismail, Tersangka Bom Paris Berusia 29 Tahun

Kartika Putri Gambarkan Suasana Paris Usai Teror Bom

Cara Memilih Kartu Kredit Pertama yang Cocok Untuk Anda

Myanmar Paling Murah Hati, Irak Paling Gemar Tolong Orang Asing

REKOMENDASI

TERKINI