Suara.com - Sebuah serangan udara Amerika Serikat menewaskan seorang komandan besar ISIS di Libya, demikian disampaikan juru bicara militer AS seperti dikutip Dailymail.
Serangan udara tersebut menghantam sebuah pusat komando ISIS di dekat pelabuhan sebelah timur kota Darnah dan diyakini telah menewaskan militan ISIS yang bernama Abu Nabil. Beberapa orang lain juga tewas dalam serangan tersebut.
Pejabat militer terkait mengaku masih memastikan laporan tersebut. Namun mereka yakin, Nabil telah tewas.
Juru bicara militer AS tersebut mengatakan, serangan udara yang dilakukan pesawat tempur jenis F-15 AS terjadi sesaat setelah serangan teroris di Paris berlangsung. Namun, serangan udara tersebut sudah direncanakan beberapa waktu sebelumnya.
Pesawat F-15 tersebut sudah mengudara saat serangan di Prancis berlangsung. Kendati demikian, juru bicara tersebut enggan menyampaikan secara detil mengenai serangan udara yang menewaskan Nabil.
Nabil sendiri pernah dikabarkan tewas pada bulan Juli lalu. Ketika itu, Nabil dikabarkan diculik oleh kelompok pemberontak lainnya dan dihukum gantung.
Nabil dikirim ke Libya oleh pemimpin ISIS, Abu Bakr al Baghdadi pada awal musim panas tersebut. Tugas Nabil adalah untuk merangkul kelompok teroris Libya untuk bergabung dengan ISIS. (Dailymail)