Suara.com - Polisi merangsek ke Batlacan Theatre saat teroris menyandera beberapa orang yang sedang menyaksikan konser grup band Angles of Death Metal asal AS. Tak lama, pelaku yang mengenakan rompi bom tiba-tiba meledakkan diri. Akibatnya, 118 orang tewas.
Kejadian mencekam ini diceritakan seorang saksi mata bernama Julian Pearce yang selamat dari tragedi tersebut. Dia lolos dari maut setelah berhasil melarikan diri lewat pintu belakang.
"Saya lihat 2 teroris membawa AK 47 Kalashnikov masuk ke ruang konser dan menembakkan senjatanya ke arah kerumunan orang. Waktu itu, semua orang berteriak," cerita Julian saat wawancara dengan CNN.
Insiden mengerikan itu, kata Julian, berlangsung selama sekitar 10 menit. Ditambahkan Julian, saat itu para teroris mengenakan pakaian serba hitam.
"Kejadiannya berlangsung sekitar 10 menit, 10 menit yang sangat mengerikan. Semua orang tiarap sambil menutupi kepala mereka. Kami mendengar bunyi letusan senjata. Mereka (teroris) terlihat sangat tenang menembak. Bahkan, sempat mengisi ulang peluru 3 sampai 4 kali, kemudian menembak lagi," bebernya.
"Mereka juga menembaki orang-orang yang tiarap di lantai,"lanjutnya.
Presiden Francois Holllande menuding ISIS berada di balik teror ini. Pascainsiden, Hollande menetapkan 3 hari berkabung. Serangan ini, menurut dia dilakukan oleh teroris asing yang dibantu orang dalam Prancis. (Metro)