Suara.com - Seorang pemimpin kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) asal Inggris dan tiga anggota militan asing lainnya tewas dalam sebuah serangan udara Amerika Serikat di Raqqa, kota yang menjadi pusat komando ISIS di Suriah, demikian dikatakan kelompok Pemantau Hak Asasi Manusia (PHAM) Suriah pada Jumat (13/11/2015).
Informasi memperkuat dugaan jika tukang jagal ISIS asal Inggris, Mohammed Emwazi, atau yang dikenal sebagai "Jihadi John", telah tewas akibat serangan pesawat nirawak AS pada Kamis (12/11/2015).
"Sebuah mobil yang membawa empat pemimpin ISIS, termasuk seorang militan asal Inggris, dihantam serangan udara AS, tepat di samping gedung gubernur Raqqa," kata Rami Abdulrahman, direktur PHAM kepada Reuters.
"Semua saksi mengatakan bahwa jenazah dari anggota ISIS asal Inggris itu di semayamkan di rumah sakit Raqqa. Semua sumber mengatakan ia adalah Jihadi John, tetapi saya tak bisa memastikannya sendiri," imbuh Rami.
Sebelumnya seorang pejabat AS mengatakan bahwa militer AS telah melancarkan serangan udara di Raqqa pada Kamis, menyasar anggota ISIS asal Inggris, Emwazi. Pentagon mengatakan masih mengevaluasi hasil serangan itu sebelum memastikan berhasil membunuh Emwazi.
"Kami sedang mengevaluasi hasil operasi semalam dan akan memberikan informasi tambahan," kata juru bicara Pentagon, Peter Cook.
Cook sendiri tak menjelaskan sampai kapan evaluasi itu berlangsung.
Sering tampil dalam busana serba hitam, termasuk mengenakan topeng hitam, Emwazi menjadi simbol kekejian ISIS di Irak dan Suriah. Ia tampil dalam beberapa video ISIS, yang didalamnya ia memenggal beberapa sandera menggunakan sebuah pisau.
Korban-korbannya antara lain jurnalis AS, James Foley dan Steven Sofloff, pekerja sosial asal AS, Peter Kassig. Selain itu ia juga memenggal pekerja sosial Inggris, David Haines dan Alan Henning. Wartawan Jepang, Kenji Goto, juga dipenggal oleh Emwazi.
Emwazi menggunakan video itu untuk menyebarkan teror terhadap dunia, terutama mereka yang menolak kekejaman ISIS. (Reuters)