Butuh 48 Tahun Kembalikan 24 Juta Hektare Lahan Kritis

Jum'at, 13 November 2015 | 00:03 WIB
Butuh 48 Tahun Kembalikan 24 Juta Hektare Lahan Kritis
Ilustrasi penebangan hutan (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutan mencatat lahan krtis di Indonesia mencapai sekitar 24 juta hektare. Di sisi lain duit di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak berkontribusi besar dalam penanaman pohon.

Direktur Jendral (Dirjen) Pengendalian Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Hutan Lindung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Hilman Nugroho menjelaskan di APBN hanya menyediakan duit untuk menanam pohon sebanyak 500 ribu hektare pertahun.

"Butuh waktu 48 tahun untuk kembali menghijaukan lahan kritis di Indonesia," ucapnya di Magelaang, Jateng, Kamis (12/11/2015).

Kondisi tersebut, sangat membutuhkan kesadaran masyarakat untuk kembali sadar akan pentingnya menanam pohon. Dia menyebut, gerakan penanaman pohon dari usia SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi hingga usia matang untuk menikah ini menjadi sebuah terobosan untuk kembali menghijaukan lahan kritis.

Beberapa cara yang perlu dlakukan, antara lain setiap anak SD menanam lima pohon, begitu juga dengan SMP, hingga seterusnya. Termasuk, warga Indonesia yang akan menikah juga diwajibkan untuk menanam lima pohon. Calon pengantin akan mendapatkan surat nikah dari Kementerian Agama jika sudah menanam lima pohon.

"Kesepakatan tersebut sudah ditandatangani oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kementerian Agama pada 15 Juli lalu," tuturnya.

Ia menjelaskan tidak ada sanksi atau konsekuensi jika seseorang enggan untuk melakukan penanaman. Hanya, untuk calon pengantin akan segera mendapatkan surat nikah yang diterbitkan oleh kantor Kementrrian Agama jika ikut melakukan penanaman.

"Caranya, calon pengantin ini nantinya harus memotret penanaman pohon ini. Untuk rakyat kami menyiapkan sekitar 1 hingga 1,5 juta bibit pohon. Kami berharap 70 persen tanaman yang ditanam adalah kayu keras, 30 persen buah-buahan," tukasnya.

Ia mengatakan sejak 2010 hingga saat ini sudah ada sekitar tujuh miliar pohon yang ditanam. Meski demikian, dia mengaku tidak mengetahui secara persis luasan lahan yang sudah ditanami tanaman oleh masyarakat.

"Harapan kami tidak harus menunggu 48 tahun agar kembali hijau lahan kritisnya. Targetnya 10 hingga 15 tahun saja," imbuhnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI