Suara.com - Aksi penipuan lewat SMS ternyata sudah disiapkan sedemikian rupa oleh pelakunya. Mereka memiliki berbagai peralatan elektronik untuk mendukung aksi kejahatan.
"Mereka men-download software excel, ada software sms customer. Lalu mereka mendapatkan beberapa nomor-nomor korban, dan kemudian nomor itu diedit semua secara berurutan tiga digit di belakang," kata Kepala Sub Direktorat Tindak Kejahatan dengan Kekerasan Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Herry Heryawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (12/11/2015).
Setelah nomor-nomor disiapkan, mereka membuat kalimat untuk memancing korban mengirimkan uang atau pulsa dan kalimat tersebut dikirim secara masif.
"Lalu dimasukkan beberapa kalimat dengan mamah minta pulsa, mamah minta transfer ke rekening saya, mendapatkan hadiah dari beberapa instansi perbankan, atau dari perusahaan-perusahaan tertentu," ujarnya.
Dari sekian nomor yang dikirimi pesan, biasanya selalu ada yang menjadi korban.
"Lalu mereka membalas SMS dari para korban satu hari bisa sampai ratusan ribu. Setelah korban membalas, lalu pelaku memberikan nomor rekening-rekening palsu, setelah itu baru korban menransfer ke pelaku," katanya.
Baru-baru ini, polisi berhasil menangkap 30 penipu itu. Mereka ditangkap di berbagai tempat.
"Tersangka ini sudah diamankan dan ditangkap pada saat di Bandung, Cipanas, Jawa Barat. Bahkan pimpinan atas nama Efendi ditangkap di Jalan Raya Trans Sulawesi, Kabupaten Malili, Sulawesi Selatan," ujarnya. (Nur Habibie)