Suara.com - Upaya Catalonia untuk memisahkan diri dari Spanyol terhenti di Mahkamah Konstitusi Spanyol pada hari Rabu (11/11/2015). Mahkamah tersebut sepakat mengabulkan pengajuan banding yang diajukan pemerintah Spanyol atas upaya pemisahan diri Catalonia.
Parlemen kawasan otonomi Catalonia, pekan ini mengeluarkan resolusi guna mempersiapkan rencana pembentukan sebuah pemerintahan republik yang berdiri sendiri, terpisah dari Spanyol. Pemerintahan tersebut, rencananya akan dibentuk dalam kurun waktu 18 bulan.
"Ini adalah sebuah peringatan bagi (para pemimpin Catalonia) bahwa jika mereka tidak menaati pembatalan tersebut, maka mereka akan dianggap tidak patuuh," bunyi putusan yang dikeluarkan Mahkamah Konstitusi.
Pada bulan September lalu, para pemimpin Catalonia sepakat untuk mengabaikan seluruh putusan Mahkamah Konstitusi. Dengan demikian, belum diketahui konfrontasi seperti apa yang akan terjadi di antara kedua kubu.
Ketegangan yang muncul terkait masalah Catalonia meningkat drastis beberapa pekan jelang pemilihan umum nasional yang akan digelar bulan Desember mendatang. Partai-partai yang mendominasi di Spanyol, termasuk Partai Rakyat pimpinan Perdana Menteri Mariano Rajoy berulang kali menyerukan persatuan Spanyol, ketimbang mengangkat isu krisis ekonomi yang hampi menimbulkan resesi di negeri tersebut.
"Tekad rakyat Catalonia tidak bisa dibatalkan. Kami bertekad untuk melanjutkan mandat demokrasi kami," kata pemimpin salah satu partai pro-kemerdekaan di Catalonia, Oriol Junqueras.
Sebelumnya, PM Mariano Rajoy mengatakan, Catalonia tidak boleh berpisah dari Spanyol.
"Ini bukan hanya soal reaksi terhadap mosi yang dikeluarkan parlemen, ini tentang mempertahankan seluruh neghara," kata Rajoy dalam sebuah konferensi pers Rabu pagi.
"Ini adalah bentuk pembangkangan terhadap institusi negara. Mereka mencoba melakukannya diluar demokrasi. Saya tidak akan mengizinkan hal itu terjadi," pungkas Rajoy. (Reuters)