Suara.com - Panglima Armada Barat Ahmad Taufiq Rahman mengungkapkan Selat Malaka akan aman dari gangguan kekerasan dan kejahatan atas keberhasilan Tim Quick Response.
"Dengan kita kikis habis, Selat Malaka akan aman dari gangguan kekerasan dan kejahatan," ujar Taufiq saat Konferensi Pers di gedung Armabar, Jalan Bungur Raya, Jakarta Pusat, Kamis (12/11/2015).
Tim Quick Response Armabar berhasil meringkus lima orang DPO prncurian spare part kapal yang bersandar di Selat Malaka.
"Bukan kategori pembajakan, karena pelaku tidak melukai dan mengancam penghuni kapal," kata Taufiq.
Taufiq menjelaskan, meskipun ini bukan pembajakan, akan tetapi hasilnya sangat menggiurkan perbulan bisa menghasilkan Rp15 juta.
"Mereka bukan musuh TNI AL, tetapi TNI AL punya fungsi Polisioner untuk mengamankan," ungkap Taufiq.
Menurut Taufiq TNI AL punya tiga pilar yang harus dilaksanakan, yakni :
1. Fungsi Militer,
2. Polisioner, dan
3. Diplomasi.
Dalam hal ini Polisioner TNI AL dikerahkan untuk mengamankan Selat Malaka dari segala bentuk ancaman dan kejahatan.
Setiap harinya menurut Taufiq, 32 kapal TNI AL dikerahkan untuk menjaga di Selat Malaka.
Diketahui sebelumnya,Tim Quick Response telah berhasil meringkus lima pencuri spare part kapal yang berinisial, WN alias GB (44), KM alias KR (21), CK alias GL (35), WY (23) dan RM (32).
Kelima pelaku tersebut diringkus di Villa Dahlia, Lereng Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat.
(Muhamad Ridwan)