Suara.com - Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Masinton Pasaribu memuji pemerintahan Presiden Jokowi karena menghadirkan sembilan program yang disebut Nawa Cita.
"Selama ini belum terlihat ideologi bangsa, adanya Nawa Cita melahirkan kembali ideologi bangsa Indonesia," ujar Masinton di Hotel Sentral, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Selasa (10/11/2015).
Menurut Masinton, Nawa Cita diletakkan sebagai ideologi negara. Pemerintah, katanya, menjadikannya sebagai acuan kerja.
Sembilan agenda prioritas tersebut dirancang Jokowi dan Jusuf Kalla ketika kampanye Pilpres 2014. Program ini digagas untuk menunjukkan prioritas jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, serta mandiri dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan.
"Pemerintah harus bisa merealisasikan sembilan program Nawa Cita tersebut," kata Masinton.
Berikut ini isi Nawa Cita:
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara, melalui politik luar negeri bebas aktif, keamanan nasional yang terpercaya dan pembangunan pertahanan negara Tri Matra terpadu yang dilandasi kepentingan nasional dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.
2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya, dengan memberikan prioritas pada upaya memulihkan kepercayaan publik pada institusi-institusi demokrasi dengan melanjutkan konsolidasi demokrasi melalui reformasi sistem kepartaian, pemilu, dan lembaga perwakilan.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.