Suara.com - Veteran perang, Wimo Sumanto, punya banyak cerita tentang perjuangan untuk mendapatkan kemerdekaan. Suka duka sudah dilalui Tentara Pelajar (Brigadir 17) angkatan 1945 ini.
Dia bercerita setelah merdeka tahun 1945, Jawa Timur kembali diserang pasukan sekutu Amerika Serikat.
Berkat kegigihan pejuang, tentara sekutu Amerika yang menyerang Kota Surabaya, Jawa Timur, malah masuk perangkap tentara Indonesia.
"Jadi pada saat tentara sekutu perang Amerika masuk ke Jawa Timur, tidak bisa lagi keluar kembali, karena sudah dilokalisasi oleh tentara sekutu perang kita (Indonesia)," kata Wimo usai menghadiri peringatan Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (11/9/2015).
Ketika itu, terjadi pertempuran hebat di Jembatan Merah, Surabaya. Panglima perang sekutu, Brigadir Jenderal A.W.S. Mallaby, tewas dalam pertempuran sengit.
"Saat itu panglima perang Amerika Jenderal Mallaby tewas oleh tentara sekutunya Sukarno di 10 November itu, dan saat tewas, mobilnya juga dibakar," katanya.
Matinya Brigadir Jenderal Mallaby, kata Wimo, membuat Amerika kaget. Peristiwa di Kota Surabaya itu kemudian dikenal sebagai Hari Pahlawan yang diperingati tiap 10 November.
"Dengan tewasnya Jenderal Mallaby, diperang dunia ke 2, Amerika saat itu langsung kaget setengah mati, karena jenderalnya tewas," ujarnya.
Presiden Sukarno ketika itu langsung diincar tentara sekutu.
"Saat itu Sukarno langsung menjadi incaran Amerika, karena pasukan tentara sekutunya Sukarno yang membunuh jenderal panglima perang sekutu Amerika," katanya. (Nur Habibie)