AJI Indonesia: Teror Jurnalis di Lumajang Sangat Serius

Siswanto Suara.Com
Senin, 09 November 2015 | 13:31 WIB
AJI Indonesia: Teror Jurnalis di Lumajang Sangat Serius
Ketua AJI Indonesia Suwarjono (kiri) [suara.com/Muhammad Ridwan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen Indonesia Suwarjono teror terhadap aktivis antitambang dan sejumlah jurnalis media televisi yang mencoba mengungkap praktik mafia tambang di Lumajang, Jawa Timur, sangat serius.

"Teror ini sangat serius, empat orang mengalami intimidasi dari pelaku mafia tambang," kata Suwarjono dalam konferensi pers bertema Penegakan Hukum Tak Serius, Mafia Tambang Jalan Terus di gedung Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, Jalan Diponegoro 74, Jakarta Pusat, Senin (9/11/2015).

Berdasarkan catatan Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan teror pertama menimpa aktivis antitambang bernama Abdul Hamid, teman Salim Kancil. Rumahnya Abdul dilempari batu dan dia diancam dibunuh oleh adik dari tersangka pembunuh Salim Kancil.

Kedua, teror menimpa tiga jurnalis televisi yang sedang melakukan liputan investigasi di desa Selok Awar-Awar, Lumajang. Mereka jurnalis JTV, Kompas TV dan TvOne.

"Ketika tiga orang jurnalis mendapat teror, kami langsung lakukan konsolidasi untuk memastikan keselamatan teman-teman jurnalis di sana," kata Suwarjono.

Suwarjono mengatakan kasus tersebut tidak hanya bertentangan dengan Pasal 5 UU 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban, tapi juga memberangus kebebasan pers yang merupakan bagian dari Hak Asasi Manusia yang dijamin pada Pasal 4 Ayat 1 dan 8 UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Kebebasan Pers.

Lebih jauh, AJI mendesak Polisi Daerah Jawa Timur mengusut tuntas kasus teror terhadap aktivits dan jurnalis yang investigasi kasus tambang ilegal.

"Selain itu, AJI juga mendesak pada media yang bersangkutan untuk ikut membantu dan memberi perlindungan bagi wartawan atau kontributor mereka di lapangan," kata Suwarjono. [Muhamad Ridwan]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI