Hujan Deras Jakarta Masih Tergenang, Ahok: Pompanya Rusak

Senin, 09 November 2015 | 10:08 WIB
Hujan Deras Jakarta Masih Tergenang, Ahok: Pompanya Rusak
Jakarta Diguyur Hujan
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Jakarta pada Sabtu (7/11/2015) membuat beberapa wilayah di Ibu Kota masih terendam banjir. Salah satunya yang terjadi di dalam terowongan Dukuh Atas, Jakarta. 

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan banjir disebabkan karena ada mesin pompa penyedot air yang tidak berfungsi.

"Kita udah temukan masalahnya, pompanya rusak satu. Karena ada lumpur, kasus ini terulang lagi seperti kasus Semanggi dulu. Semanggi dulu juga pernah tergenang," ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (9/11/2015).

"Makanya saya bilang, kenapa nghak dibersihin? Yang meresap mesin PAM, pompa yang ditaruh di air, kalau airnya sudah menyentuh level sekian, pompanya itu otomatis naik. Nah ternyata klepnya itu kena lumpur. Jadi begitu masuk, nggak naik," Ahok menambahkan.

Pada saat banjir dikatakan Ahok kamera CCTV di kawasan Dukuh Atas juga mati. Hal itu yang membuat petugas di Dinas Pekerjaan Umum kesulitan untuk melacak kawasan mana saja yang tergenang.

"Jadi itu cuma masalah klep, klepnya nggak hidup," kata Ahok.

Mantan Bupati Belitung Timur itu membantah kalau mesin penyedot air di Jakarta banyak yang tak terawat. Ahok mengklaim setelah banyaknya petugas kebersihan dari pekerja penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) yang bekerja membersihkan selokan dan saluran air sudah sedikit membantu mengatasi banjir di Jakarta. 

"Itu udah sering (dilakukan perawatan), tapi kadang-kadang klep itu yang cepat rusak, begitu air masuk, kan itu terlalu turun, jadi saya udah lihat, nggak bisa nyalahin orang PU juga," ujarnya.

Ahok juga memastikan saat ini sudah tidak ada lagi waduk-waduk atau pintu air yang tersumbat oleh sampah. Dengan begitu tidak ada lagi volume air yang meluap ke permukaan. 

"Makanya sekarang yang untuk waduk-waduk kita udah pengalaman sekarang. Kita udah tungguin alat berat, dipasang, jadi nggak mungkin lagi volume air kesumbat oleh sampah," jelas Ahok.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI