Sepuluh Ribu Petisi untuk Desak DPR Sahkan RUU Kekerasan Seksual

Minggu, 08 November 2015 | 11:12 WIB
Sepuluh Ribu Petisi untuk Desak DPR Sahkan RUU Kekerasan Seksual
Ilustrasi kekerasan seksual (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Relawan yang tergabung dalam Jaringan Muda Melawan Kekerasan Seksual berkumpul di sekitaran area car free day Bundaran HI, Minggu (8/11/2015), membawa poster dan petisi dukungan bertuliskan “Saya Mendukung Adanya UU Penghapusan Kekerasan Seksual”.  Mereka menghampiri para warga Jakarta yang sedang menikmati suasana car free day di sana. 

Hal tersebut dilakukan untuk mendesak DPR agar segera membahas dan menetapkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual.

“Sudah tidak ada alasan lagi bagi parlemen untuk menunda-nunda pembahasan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual. Indonesia sudah darurat kekerasan seksual. Melalui petisi ini kami ingin mengajak masyarakat untuk ikut mendorong proses tersebut.” ungkap Tias Widuri selaku koordinator saat ditemui Suara.com, Minggu.

RUU Penghapusan Kekerasan Seksual selalu tertahan menjadi Program Legislasi Nasional (Prolegnas) karena tidak dianggap sebagai prioritas. Padahal data kekerasan seksual semakin hari selalu bertambah. Pemberitaan tentang perkosaan atau pelecehan datang dari berbagai kalangan usia.

Jaringan Muda akan mengumpulkan 10 ribu petisi dukungan untuk kemudian diserahkan ke DPR awal tahun depan.

“Mengumpulkan 10 ribu petisi ini adalah kesepakatan kami, Jaringan Muda, dalam Temu Nasional I kemarin 10 Oktober 2015 di Semarang,” ungkapnya.

Aktivitas pengumpulan petisi ini juga sedang dilakukan oleh para Jaringan Muda di kota-kota lain seperti Semarang, Tuban, Surabaya, Yogyakarta, Purwokerto, Palu dan Makassar.

Tidak hanya mengumpulkan petisi, Jaringan Muda juga akan melakukan Aksi Bersama se-Nasional. Aksi tersebut akan dilakukan pada 25 November 2015 yang bertepatan dnegan hari 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan yang akan digelar dikota-kota besar di Indonesia. Selain itu, lanjut dia, pihaknya akan membawa petisi-petisi yang sudah dikumpulkan untuk dibawa kepada Dewan Perwakilan Rakyat untuk menjadi bahan pertimbangan.

“Iya nanti akan ada aksi tanggal 25 November, kita sebelum aksi akan menggelar konferensi pers dulu untuk me-launching ribuan petisi yang telah kami kumpulkan se-nasional serta pola dan bentuk kekerasan seksual yang kami temukan dari survey Jaringan Muda di kampus dan nantinya akan kami bawa ke DPR,” tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI