Suara.com - Hasil analisis kotak hitam Metrohjet A321 milik maskapai penerbangan Rusia yang jatuh di Sinai, Mesir, memang mengindikasikan kalau pesawat itu meledak karena bom.
Seperti dikutip dari Independent, Sabtu (7/11/2015), informasi itu diperoleh dari sumber yang terlibat dalam investigasi penyebab kecelakaan pesawat Rusia.
Sebuah ledakan terdengar dalam rekaman dan mengesamping sebab kesalahan mekanik atau kru.
Sebelumnya intelijen Amerika Serikat dan Inggris sudah menyatakan hal serupa.
Pernyataan ini bahkan dipertegas oleh Presiden AS Barack Obama mengkonfirmasi sumber keamanan negara Paman Sam itu yang menyebutkan kemungkinan kalau pesawat Airbus A321 milik maskapai Metrojet Rusia jatuh akibat bom.
“Saya kita ada kemungkinan bom di dalam kabin. Dan kami menganggapnya ini hal serius,” kata Obama dalam sebuah wawancara dengan CBS News Radio seperti dilansir Reuters, Jumat (6/11/2015).
“Kita menghabiskan banyak waktu hanya untuk memastikan investigasi kamu dan intelijen kami menemukan apa yang terjadi sebelum mengumumkan temuan definitif. Tapi itu jelas mungkin ada bom di kabin (pesawat Rusia),” tambahnya lagi.
Sementara dugaan yang sama juga diuangkapkan oleh Perdana Menteri Inggris David Cameron yang menyebutkan ada bom di dalam pesawat.
Peristiwa itu memakan korban 224 orang termasuk awak kabin yang tewas. Ada juga penumpang ditemukan jenazahnya masih terikat di tempat duduk.
Kendati demikian, Moskow belum mau menyebut soal bom yang menyebabkan pesawat itu meledak akibat bom. Rusia menyebut dugaan serangan bom itu masih prematur.