Kader atau Politisi Partai Keadilan Sejahtera( PKS) sangat akrab dengan kasus tindak pidana korupsi. Mulai dari kasus kuota daging sapi yang menjerat Mantan Presidennya, Lutfi Hasan Isqak, hingga sekarang ini yang menimpa Gubernur Sumatra Utara Nonaktif, Gatot Pujo Nugroho, dan juga masih ada yang lainnya. Banyaknya kader PKS yang terjerumus kedslam kasus tersebut dinilai karena belum siapnya PKS memanggul kekuasaan.
"PKS belum siap diri secara sempurna untuk menjadi partai yang memegang kuasa.Makanya setelah dia beribah dari gerakan sosial menjadi partai, dia tidak tahu mau kemana, istilahnya belum terlatih untuk menjadi orang berkuasa,menjadi orang kaya, menjadi anggota parlemen," kata Pengamat Politik dari Indobarometer, Mohamad Qodari dalam diskusi yang bertajuk 'Partai Dakwah Sedang Berbenah' di Gado-Gado Boplo Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu(7/11/2015).
Lebih lanjut kata Qodari, hampir semua kader PKS masih belum bisa bertransformasi dari sebelumnya yang merupakan seorang tukang ngaji kemudian harus membuat Undang-undang, dari seorang yang sering berbicara kurma harus mengurus kuota sapi, dan lain-lainnya. Namun, dirinya menegaskan bahwa hal tersebut memang tidak mudah, karena harus membutuhkan waktu dan perjuangan.
"Sebetulnya, PKS ini belum sepenuhnya selesai dengan proses transformasi dari tahun 1999, dari kedudukannya sebagai gerakan sosial, tetapi until bertransformssi memang tidak mudah dari gerakan dakwah menjadi anggota Dewan," kata Qodari.
Di pihak lain, Ahli Politik Islam di UIN Jakarta yang juga adalah anggota Majelis Syuro PKS, Ali Munhanif mengatakan bahwa partainya saat ini sudah lebih maju dan bsekembang. DIbawah kepengurusan baru sekarang ini, dimana orang-orang lamanya sudah tidak lagi berada didalmnya mampu memwujudkan partai politik bersih. Meskipun dirinya juga mengaku kaget juga dengan komposisi pengurus yang semuanya adalah orang baru.
"Kami juga sebenarnya terkejut ketika melihat kepengurusan yang ada saat ini, tapi kami yakin dengan apa yanf ada ini, kami dapat mempwekuat slogan kami untuk memwujudkan good party governent," kata Ali.