Suara.com - Ketua DPR Setya Novanto mengatakan tidak ada pembicaraan mengenai reshuffle kabinet di dalam rapat konsultasi pimpinan DPR dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, kemarin.
"Kita kan bicara umum yang berkaitan dengan APBN dan juga penempatan modal BUMN. Jadi tentu kita bicarakan karena kita masukan ke APBNP 2016. Tentu kita akan lihat, kita serahkan kepada ke komisi terkait," kata Setya di DPR, Jumat (6/11/2015).
Menurut anggota Fraksi Golkar rapat kemarin lebih banyak membahas peningkatan program yang berkaitan dengan kesejahteraan rakyat.
"Kita sama-sama memikirkan kesejahteraan rakyat," kata dia.
Setya mengatakan reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif Presiden. DPR, katanya, tidak berhak mencampurinya.
"Silakan presiden, itu bukan areal daripada kami," kata Setya.
Setya mengatakan Golkar bersikap sebagai partai yang memberikan koreksi konstruktif kepada pemerintah.
"Golkar akan tetap melakukan koreksi yang konstruksi, dan mendukung sepanjang itu untuk kepentingan rakyat," ujar dia.