Hampir setiap hari, penyidik KPK melakukan proses penyelidikan dan penyidikan kasus. Kemudian, salah satu cara untuk mendapatkan titik terang sebuah kasus tindak pidana korupsi, mereka juga memeriksa saksi maupun tersangka.
Para saksi dan tersangka harus siap. Selain berurusan dengan pertanyaan-pertanyaan mendalam penyidik, mereka masih berhadapan lagi dengan wartawan KPK yang punya banyak cara untuk wawancara.
Seperti yang dialami Evi Diana, istri Pelaksana Tugas Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi, hari ini.
Saat diperiksa sebagai saksi untuk tersangka mantan Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho dalam kasus dugaan suap anggota DPRD Sumatera Utara, tadi, di luar gedung wartawan menunggu.
Begitu keluar dari pintu gedung KPK, mantan anggota DPRD Sumut periode 2009-2014 langsung dihadang juru warta maupun juru foto.
"Ibu Evi, pemeriksaannya terkait apa bu?" kata wartawan.
"Benar ibu terima uang dari Gatot?" kata wartawan yang lain.
"Berapa uangnya, 300 juta ya?" kata wartawan lain lagi.
Karena politisi Golkar itu tidak mau menjawab juga, wartawan pun berstrategi.
Pertama-tama, mencoba menghentikan langkahnya di tangga KPK agar bicara dulu sebelum pergi. Biasanya, ini cara jitu untuk "memaksa" orang yang baru diperiksa KPK untuk memberikan statement.
Rupanya cara tersebut tidak berhasil. Evi berhasil menerobos kerumunan wartawan tanpa perlu bicara.
Para saksi dan tersangka harus siap. Selain berurusan dengan pertanyaan-pertanyaan mendalam penyidik, mereka masih berhadapan lagi dengan wartawan KPK yang punya banyak cara untuk wawancara.
Seperti yang dialami Evi Diana, istri Pelaksana Tugas Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi, hari ini.
Saat diperiksa sebagai saksi untuk tersangka mantan Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho dalam kasus dugaan suap anggota DPRD Sumatera Utara, tadi, di luar gedung wartawan menunggu.
Begitu keluar dari pintu gedung KPK, mantan anggota DPRD Sumut periode 2009-2014 langsung dihadang juru warta maupun juru foto.
"Ibu Evi, pemeriksaannya terkait apa bu?" kata wartawan.
"Benar ibu terima uang dari Gatot?" kata wartawan yang lain.
"Berapa uangnya, 300 juta ya?" kata wartawan lain lagi.
Karena politisi Golkar itu tidak mau menjawab juga, wartawan pun berstrategi.
Pertama-tama, mencoba menghentikan langkahnya di tangga KPK agar bicara dulu sebelum pergi. Biasanya, ini cara jitu untuk "memaksa" orang yang baru diperiksa KPK untuk memberikan statement.
Rupanya cara tersebut tidak berhasil. Evi berhasil menerobos kerumunan wartawan tanpa perlu bicara.
Tapi, wartawan tak putus asa. Mereka memepetnya terus agar jangan pergi begitu saja tanpa memberikan informasi terkait kasus yang sedang jadi sorotan publik.
Lama-kelamaan, Evi terlihat mulai terdesak.
"Makanya ibu berhenti dong, jawab dulu pertanyaan kita, bicara dong kalau nggak mau didesak," kata wartawan.
Evi tetap tak peduli. Evi selamat setelah cepat-cepat masuk ke mobil.
Tidak hanya Evi yang mengalami kejadian seperti itu. Semua saksi atau tersangka yang baru diperiksa KPK mengalami hal yang sama. Jadi, siapa saja yang dijadwalkan diperiksa penyidik, siap-siap saja dikejar wartawan.