Asap Tak Habis-habis, Pemerintah Sebaiknya Terima Bantuan Asing

Kamis, 05 November 2015 | 17:16 WIB
Asap Tak Habis-habis, Pemerintah Sebaiknya Terima Bantuan Asing
Kabut asap kebakaran hutan dan lahan masih terus menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu (8/3). [Antara/FB Anggoro]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengatakan dampak asap pembakaran hutan dan lahan tahun ini jauh lebih besar ketimbang tahun 2014.

"Inilah yang kita lihat data dari tahun ke tahun, kalau kita lihat data tahun 2012 kok lebih besar daripada tahun 2015. Ternyata yang dilakukan, kalau lihat dari keluasan lahan yang terbakar, dulu lebih besar, tapi yang terjadi atau terbakar di lahan gambut, jauh lebih besar sekarang sehingga akibatnya apa, sekarang itu produksi asap menjadi besar," kata Nasir di gedung BPPT, Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (5/11/2015).

Dia menduga besarnya dampak yang timbul karena yang terbakar adalah lahan gambut.

Kebakaran pada lahan gambut, katanya, lebih sulit dimatikan, meski pakai water booming sekalipun.

"Kita harus melangkah bagaimana mematikan asap itu, kalau hutan dengan water booming itu bisa selesai, ternyata kalau yang terbakar di lahan gambut, berkali-kali pun tak akan menyelesaikan masalah. Nah ini yang harus dilakukan betul soal gambut ini," katanya.

Atas pertimbangan itu, menurut Nasir bantuan yang ditawarkan negara lain harus dipertimbangkan agar titik api segera tertangani.

"Tawaran-tawaran dari negara-negara lain soal gambut ini diterima. Dari Malaysia, Singapura, Rusia. Kita nanti akan lihat mana yang paling efektif (bantuannya), kita harus perhatikan apakah perlu pesawat yang kapasitasnya 5-10 ton air, tapi pengambilannya harus di laut," katanya.

"Apakah diperlukan pesawat kecil yang mengambil air dari  sungai atau pesawat besar dengan kapasitas air besar, dan mengambil air dari laut. Ini perlu studi, perlu kajian. Jadi nanti pesawat apa yang akan dipilih dalam pemadaman api," tambah Nasir.

REKOMENDASI

TERKINI