Pimilihan kepala daerah secara serentak di 269 daerah tinggal sebulan lagi dilaksanakan, 9 Desember. Namun, masih banyak warga yang belum mengetahui jadwal pilkada.
Hal itu didasarkan pada hasil survei yang dilakukan lembaga Founding Fathers House yang mengambil sampel Kabupaten Mojokerto dan Lamongan. Hanya 34 persen warga yang tahu jadwal pilkada.
"Hasil survei kami melalui wawancara langsung, bahwa 89 persen masyarakat tahu bahwa di daerahnya ada pilkada, tetapi dari jumlah itu hanya ada 34 persen yang tahu bahwa pilkada itu dilaksanakan pada tanggal 9 Desember," kata peneliti dari lembaga Founding Fathers House Dian Permata di ruangan Media Center gedung Bawaslu, Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (5/11/2015).
Menurut Dian, di kedua daerah informasi tentang pilkada hanya dari mulut ke mulut.
Keadaan itu, katanya, turut mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam memberikan hak politik.
"Memang tingkat partisipasi masyarakat yang menurun ini bukan hanya terjadi saat ini, beberapa tahun sebelumnya juga sudah mulai terlihat," kata Dian.
Hal itu didasarkan pada hasil survei yang dilakukan lembaga Founding Fathers House yang mengambil sampel Kabupaten Mojokerto dan Lamongan. Hanya 34 persen warga yang tahu jadwal pilkada.
"Hasil survei kami melalui wawancara langsung, bahwa 89 persen masyarakat tahu bahwa di daerahnya ada pilkada, tetapi dari jumlah itu hanya ada 34 persen yang tahu bahwa pilkada itu dilaksanakan pada tanggal 9 Desember," kata peneliti dari lembaga Founding Fathers House Dian Permata di ruangan Media Center gedung Bawaslu, Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (5/11/2015).
Menurut Dian, di kedua daerah informasi tentang pilkada hanya dari mulut ke mulut.
Keadaan itu, katanya, turut mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam memberikan hak politik.
"Memang tingkat partisipasi masyarakat yang menurun ini bukan hanya terjadi saat ini, beberapa tahun sebelumnya juga sudah mulai terlihat," kata Dian.