Suara.com - Dua pebulu tangkis dari nomor tunggal putri Indonesia Dinar Dyah Ayustine dan Fitriani tersingkir pada pertandingan putaran pertama turnamen grand prix gold Korea Selatan Terbuka 2015 yang berlangsung di Jeonju, Korea Selatan, Rabu (4/11/2015).
Dinar tersingkir pada turnamen berhadiah total 120.000 dolar AS itu oleh pemain Jepang Kana Ito dalam pertandingan selama 34 menit dengan skor 21-9, 21-18.
Sementara, Fitriani kalah dari wakil tuan rumah sekaligus pemain unggulan tiga Bae Yeon Ju dalam pertandingan selama 30 menit dengan skor 9-21, 12-21.
"Ito mampu mengatur permainan lawannya dan saya terbawa irama permainan dia. Sebenarnya serangan-serangan Ito tidak terlalu berbahaya. Tapi, langkahnya cepat sekali," kata Dinar seperti dilansir Tim Humas dan Media Sosial Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
Pelatih tunggal putri pelatnas PBSI Sarwendah Kusumawardhani yang mendampingi para atlet di Korea Selatan mengatakan penampilan kedua atlet lapis dua Merah-Putih itu belum maksimal karena belum memberikan perlawanan sengit kepada lawan.
"Penampilan Dinar, menurut saya, baru 60-70 persen yang keluar dalam pertandingan ini. Dinar kecolongan di awal dan tidak fokus saat bertanding. Sebenarnya, Dinar mampu mengimbangi permainan lawan secara teknik," kata Sarwendah.
Sarwendah berharap kekalahan itu dapat menjadi pelajar bagi Dinar dan Fitriani karena mereka telah melawan pemain-pemain berpengalaman.
"Kami memang sedang menambah jam terbang bagi Dinar dan Fitriani. Pada 2016, kami akan menghadapi Piala Uber. Jika tidak dari sekarang, kapan lagi kami melatih mereka? Turnamen ini memang menjadi salah satu uji coba menjelang Piala Uber 2016," kata Sarwendah.(Antara)