Kemenag: Pendidikan Islam Indonesia Paduan Nilai Barat-Timteng

Rabu, 04 November 2015 | 16:56 WIB
Kemenag: Pendidikan Islam Indonesia Paduan Nilai Barat-Timteng
Ka'bah di Arab Saudi. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Agama menyebutkan dasar nilai pendidikan Agama Islam di Indonesia adalah perpaduan antara nilai Negara Barat dan Timur Tengah. Nilai-nilai yang diambil dari sisi baiknya.

"Saya menyebut pendidikan Islam kita itu 'dual purpose' (memiliki tujuan ganda)," kata Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin di kantornya, Rabu (4/11/2015).

Tujuan ganda pendidikan Islam adalah pertama agar pendidikan agama Islam membuat anak didik menjadi perekat sosial budaya atau sebagai instrumen kohesi di tengah masyakarat. Sementara tujuan kedua pendidikan model ini adalah siswa dituntut agar terus menjalankan ibadah sesuai syariah atau taat dan sholeh beribadah.

Pendidikan Islam di Indonesia mengajarkan siswa didik agar mempraktikkan nilai-nilai pluralisme sekaligus kereligiusan secara bersamaan.

"Anda meyakini Islam sebagai agama benar yang diyakini, tapi kita juga harus tahu teman kita yang beragama lain, mereka meyakini agamanya sama benarnya pula," kata Kamaruddin.

Menurut dia, konsep keberagaman dan religiusitas patut dipahami. Dalam konteks lain, pertemanan di antara siswa harus bersifat terbuka. Artinya pendidikan agama Islam di Indonesia tidak pernah menyuruh siswa agar mengisolasi diri dari teman yang berbeda agama.

Maka dari itu, kata dia, pendidikan Islam harus mendorong pada keterbukaan interaksi di antara sesama.

"Keberagaman ini harus diajarkan di negara ini. Dengan begitu, kita akan menghargai orang lain, tetangga dan teman yang berbeda agama. Inilah Islam yang 'rahmatan lil'alamin' (rahmat untuk alam semesta)," kata dia.

Lebih lanjut dia berharap agar pendidikan Islam dapat terus berkontribusi dalam menjaga nilai-nilai demokrasi di Indonesia yang tetap religius.

Atas dasar itu, Kamaruddin berpendapat jika Indonesia mampu menunjukkan kepada dunia tentang kesesuaian Islam dengan demokrasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI