Jakarta Terancam Jadi Lautan Sampah, Warga Resah

Rabu, 04 November 2015 | 14:59 WIB
Jakarta Terancam Jadi Lautan Sampah, Warga Resah
Sejumlah pekerja dinas kebersihan memilah sampah di Tempat Pembuangan Sampah Kalibata, Jakarta, Senin (26/10). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Sebagian warga Ibu Kota Jakarta mulai resah lantaran sampah rumah tangga mereka tidak diangkut petugas kebersihan.
 
Sampah di pemukiman warga belum diangkut petugas sejak Senin (2/11/2015) atau sejak ada aksi penghadangan truk yang hendak mengirim sampah ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, di perempatan Cileungsi, Bogor Timur. Alasan mereka menghadang karena merasa terganggu bau sampah dari truk yang melintas.
 
Gara-gara aksi itu, supir-supir truk sampah dari Jakarta memilih berangkat ke Bantargebang pada malam hari karena kalau siang hari mereka takut dihadang di jalur Cileungsi. Karena jadwal pengangkutan sampah berkurang, terjadi penumpukan sampah di tempat-tempat penampungan sementara di berbagai tempat di Ibu Kota. Yang paling merasakan dampaknya adalah rumah tangga, sampah mereka tidak diambil karena tempat penampungan sementara sudah tidak muat.
 
"Sudah tiga hari ini petugas gerobak sampah tidak datang. Jadi sampah di rumah saya sudah menumpuk," kata Sutarno (40), warga Kalibata Timur, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, kepada Suara.com.
 
‎Sutarno mengatakan dua tong sampah ukuran besar di rumahnya kini sudah tak muat lagi menampung sampah.
 
"Biasanya tukang sampah datang setiap hari. Ini terjadi sejak masalah truk-truk sampah yang dihadang di Cileungsi itu,"‎ ujarnya.
 
Menurut pengamatan Suara.com ‎di tempat penampungan sementara di dekat kompleks DPRKalibata, gerobak-gerobak berisi sampah mengantre giliran menurunkan sampah. Antrean gerobak motor juga terlihat di kolong flyover Kalibata.
 
Warga dan ormas serta LSM di Cileungsi menolak daerah mereka dilewati truk sampah dengan alasan menimbulkan bau busuk.

Suara.com - Mereka demo di tengah ketegangan antara Jakarta dan Kota Bekasi tentang pengelolaan sampah di TPST Bantargebang. Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana memutus kontrak PTGodang Tua Jaya sebagai pengelola sampah karena dianggap wanprestasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI