Bareskrim Polri mengembangkan kasus dugaan korupsi pengadaan mobile crane di PT. Pelindo II. Hari ini, penyidik menjadwalkan pemeriksaan tiga saksi dari Pelindo II, yaitu kepala bidang hukum Kurnia dan karyawan bernama Haryadi dan Masudi Sanyoto.
"Hari ini kami memanggil tiga orang saksi untuk diperiksa, tapi hanya dua orang yang hadir. Satu saksi yaitu Haryadi tidak bisa hadir karena ada tugas di luar negeri," kata pengacara Pelindo II, Rudi Kabunang, di Bareskrim Mabes Polri, Rabu (4/11/2015).
Rudi menjelaskan saat ini, Haryadi masih berada di Singapura. Rencananya, dia akan di sana sampai 6 November 2015. Itu sebabnya, penyidik menjadwalkan ulang pemeriksaan terhadap Haryadi.
"Total penyidik telah memeriksa 44 orang karyawan Pelindo II sebagai saksi. Semuanya diperiksa seputar kasus pengadaan crane, tidak ada kasus lain," katanya.
Sedangkan anak buah Direktur Utama PT. Pelindo II R. J. Lino bernama Juli Tarigan yang dijemput paksa oleh Bareskrim Polri pada Selasa (3/11/2015), sudah dipulangkan lagi.
"Pak Juli yang dijemput paksa sebagai saksi kemarin sudah dipulangkan," katanya.
Dalam menyelidiki kasus ini, Bareskrim berkoordinasi dengan Badan Pemeriksa Keuangan.
"Hari ini kami memanggil tiga orang saksi untuk diperiksa, tapi hanya dua orang yang hadir. Satu saksi yaitu Haryadi tidak bisa hadir karena ada tugas di luar negeri," kata pengacara Pelindo II, Rudi Kabunang, di Bareskrim Mabes Polri, Rabu (4/11/2015).
Rudi menjelaskan saat ini, Haryadi masih berada di Singapura. Rencananya, dia akan di sana sampai 6 November 2015. Itu sebabnya, penyidik menjadwalkan ulang pemeriksaan terhadap Haryadi.
"Total penyidik telah memeriksa 44 orang karyawan Pelindo II sebagai saksi. Semuanya diperiksa seputar kasus pengadaan crane, tidak ada kasus lain," katanya.
Sedangkan anak buah Direktur Utama PT. Pelindo II R. J. Lino bernama Juli Tarigan yang dijemput paksa oleh Bareskrim Polri pada Selasa (3/11/2015), sudah dipulangkan lagi.
"Pak Juli yang dijemput paksa sebagai saksi kemarin sudah dipulangkan," katanya.
Dalam menyelidiki kasus ini, Bareskrim berkoordinasi dengan Badan Pemeriksa Keuangan.