Suara.com - Sampah di tempat penampungan sementara sekitar terminal Pasar Minggu, Jakarta Selatan, menggunung, Rabu (4/11/2015).
Sampah tersebut terlambat diangkut gara-gara ada terjadi penghadangan truk yang hendak mengirim sampah ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, di perempatan Cileungsi, Bogor Timur, sejak Senin (2/11/2015). Alasan mereka menghadang karena merasa terganggu bau sampah dari truk yang melintas.
Menurut pengamatan Suara.com, gunung sampah di tempat penampungan sekitar terminal Pasar Minggu siang ini setinggi sekitar lima meter.
Bau busuk sampah menyeruak kemana-mana. Sampah yang menggunung terdiri dari plastik dan limbah rumah tangga.
Sebagian sampah terlihat berserakan ke ruas jalan raya yang jaraknya hanya sekitar setengah meter.
Saat ini, sejumlah petugas tengah berusaha membersihkan sampah yang berserakan di jalan.
Kepala Seksi Kebersihan Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Nuryono (52), ikut memantau pembersihan sampah di jalan raya.
Di pinggir jalan juga terlihat antrian gerobak motor menunggu giliran membuang sampah rumah tangga.
Keadaan yang sama juga terjadi di tempat penampungan sampah sementara di Kalibata, Jakarta Selatan. Sejak kemarin, sampah menumpuk karena terlambat dikirim ke Bantargebang.
Warga dan ormas serta LSM di Cileungsi menolak daerah mereka dilewati truk sampah dengan alasan menimbulkan bau busuk.
Mereka demo di tengah ketegangan antara Jakarta dan Kota Bekasi tentang pengelolaan sampah di TPST Bantargebang. Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana memutus kontrak PT. Godang Tua Jaya sebagai pengelola sampah karena dianggap wanprestasi.