Mensos Bantah Persiapkan Pertemuan Presiden dan Suku Anak Dalam

Rabu, 04 November 2015 | 13:22 WIB
Mensos Bantah Persiapkan Pertemuan Presiden dan Suku Anak Dalam
Menteri Sosial Khofifah Indah Parawansa [Bagus Santosa/Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa membantah Kementerian Sosial mempersiapkan pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Suku Anak Dalam di Jambi beberapa waktu lalu.

Hal ini sekaligus meluruskan tentang beredarnya foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Suku Anak Dalam yang dianggap netizen sebagai rekayasa.

"Yang dilakukan Sabtu lalu, jauh dari apa yang direkayasa, atau di-apa dan seterusnya-dan seterusnya. Kebetulan baru pertama kali presiden bersapa langsung kepada suku anak dalam. Jadi posisi itu, jangan pikir karena presiden datang, Mensos menyiapkan, bukan," kata Khofifah dalam Rapat Kordinasi Komunitas Adat Terpencil (KAT), di Kementerian Sosial, Jakarta, Rabu (4/11/2015).

Khofifah mengatakan, Kementerian Sosial bertugas untuk menyapa dan memperhatikan warga negara Indonesia di lokasi terpencil, termasuk Suku Anak Dalam. Tugas ini pun sudah berjalan sejak tahun 1969.

Khofifah menerangkan, dengan adanya pertemuan Presiden Jokowi dengan Suku Anak Dalam, hal ini membuat perspektif positif. Sebab, dengan begini, publik menjadi tahu keberadaan Suku Anak Dalam.

"Kebetulan baru sabtu lalu ada seorang presiden bersapa langsung kepada Suku Anak Dalam. Plusnya adalah tiba-tiba perspektif publik langsung tertuju ke suku anak dalam seperti apa," ujar dia.

KAT, sambungnya, bertugas untuk memberikan pendampingan dan penyapaan terhadap warga negara terpencil. Tujuannya, supaya seluruh warga negara mendapatkan perlindungan dari pemerintah.

"Kita jadi tahu, kalau melindungi mereka itu hutan jangan dijadikan sawit, jangan dijadikan karet, jangan smpe terbakar, dan seterusnya dan seterusnya. Lah upaya itu yang mengawal kita semua," kata dia.

"Dan saya ingin menyampaikan, bahwa ada warga di negeri harus kita sapa dengan brbagai pendekatan sesuai dengn kultur mereka," sambung Ketua Muslimah Nahdlatul Ulama (NU).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI