Suara.com - Polda Metro Jaya sedang menyelidiki siapa dalang dibalik aksi warga Cileungsi dibantu ormas dan LSM menghadang truk pengangkut sampah dari Jakarta di perempatan Cileungsi.
"Tim sudah bekerja untuk melihat siapa saja yang ada dibalik semua ini (penghadangan truk sampah)," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mohammad Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Rabu (4/11/2015).
Polisi, kata Iqbal, akan bertindak tegas kalau ditemukan pelanggaran hukum dalam aksi tersebut.
"Makanya akan dipetakan, apabila ada pelanggaran hukum maka akan kita tindak," katanya.
Iqbal menilai kasus tersebut berpotensi mengganggu keamanan. Untuk itu, polisi mengantisipasi, termasuk melakukan pengawalan truk bila dibutuhkan.
"Intinya kita melihat permasalahan tersebut akan mengganggu keamanan. Kepolisian akan turun melakukan antisipasi," kata Iqbal.
Saat ini, kata Iqbal, Polda Metro berkoordinasi dengan Polres Bogor.
"Jadi embrio yang ada di sana akan kami urai, tentunya akan mengedepankan Polres Bogor," katanya.
Aksi penghadangan truk sampah milik Dinas Kebersihan DKI Jakarta dan perusahaan swasta yang hendak mengirim sampah ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, terjadi sejak Senin (2/1/2015) hingga hari ini. Mereka memaksa supir berhenti dan kembali lagi ke Jakarta. Alasan mereka menolak daerahnya dilewati truk sampah ialah bau yang ditimbulkannya sangat busuk, selain itu air lindi yang bocor dari bak truk berceceran di tengah jalan.
Aksi yang terjadi di tengah perseteruan antara DPRD Kota Bekasi, PT. Godang Tua Jaya (pengolah sampah), dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai menimbulkan dampak serius di Ibu Kota. Sampah-sampah mulai menggunung di berbagai tempat penampungan sampah. Pengambilan sampah terlambat karena supir truk tidak berani ke Bantargebang siang hari, mereka memilih hanya malam hari untuk menghindari aksi warga Cileungsi.