Suara.com - Sejumlah pakar intelijen Amerika Serikat mengungkap adanya "kilatan panas" pada foto-foto satelit di tempat dan waktu yang bersamaan dengan jatuhnya pesawat Kogalymavia atau Metrojet milik Rusia di Sinai, Mesir.
Pejabat pertahanan senior AS mengatakan, satelit infra merah Amerika Serikat menangkap kilatan panas besar di atas kawasan Sinai di waktu yang bersamaan dengan jatuhnya pesawat jenis Airbus321 tersebut.
Berdasarkan sejumlah analis, foto-foto yang dijepret oleh satelit mengesampingkan kemungkinan pesawat jatuh akibat dihantam rudal. Namun, foto itu justru mendukung teori bahwa pesawat meledak akibat bom.
"Spekulasi yang menyebut bahwa pesawat ini jatuh dihantam rudal sudah ditepikan," kata pejabat tersebut kepada NBC.
Pejabat yang menolak disebut namanya itu mengatakan, satelit AS bisa saja menangkap jejak panas rudal. Namun, nyatanya jejak semacam itu tidak ada.
Sebaliknya, satelit menangkap kilatan ledakan di atas Sinai, tepat pada saat pesawat jatuh. Pejabat itu menyebut, pesawat pecah pada ketinggian tertentu saat terjadi ledakan.
Sementara itu, berdasarkan laporan yang beredar, ada temuan terbaru di seputar pemeriksaan rekaman suara kokpit pesawat. Disebutkan, ada suara-suara yang tak biasa terdengar dalam penerbangan normal, sesaat sebelum pesawat jatuh.
Situasi darurat tersebut terjadi secara tiba-tiba. Para kru terkejut dan tidak sempat mengirim sinyal darurat kepada pusat pengendali lalu lintas udara. (Mirror)