Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku kebingungan dengan persoalan sampah yang sebagian gagal dibang ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.
Hal itu menyisul aksi yang dilakukan warga Cileungsi dan ormas serta LSM yang menghadang truk sampah milik Dinas Kebersihan DKI yang hendak membuang sampah di TPST Bantargebang dua hari terakhir.
"Kita nanti suruh polisi aja yang putusin. Makanya kita susah kan, kita bingung kan," ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (4/11/2015).
Ahok menduga polemik sampah antara Pemerintah Provinsi DKI dengan Pemerintah Kota Bekasi disebabkan karena wacana Dinas Kebersihan mau memutus kerjasama dengan PT. Godang Tua Jaya.
"Nah ini kan memang kalau menurut saya kenapa ini terjadi, karena memang mau memaksa kami tetap mengandalkan Godang Tua Jaya dan dia mau minta nambah tipping fee tiap tahun," kata Ahok.
Menurut Ahok, walaupun DKI tetap bekerjasama dengan PT. Godang Tua Jaya dan menambah anggaran untuk perusahaan terebut bakal sia-sia karena menuding masih ada wanprestasi.
"Kalau bayarnya tiap tahun nambah, prestasinya apa? Nol dia. Nah kamu mau enggak disandera dia terus? Nah lebih baik kita ambil alih," jelas Ahok.
Saat ini pemprov DKI telah melayangkan SP1 kepada PT. Godang Tua Jaya. Masa waktu SP1 sampai 60 hari, dan apabila tidak direspon maka langsung dilayangkan SP2 dengan waktu 30 hari, selanjutnya apabila PT. GTJ mengabaikan kembali, maka kembali mendapatkan SP3.
Apabila batas waktu selesai maka Dinas Kebersihan yang akan menglola smapah warga Jakarta yang dibuang di Bantargebang.