Kesalahan pilot
Wakil Direktur Umum maskapai Kogalymavia yang mengoperasikan Metrojet, Alexander Smirnov mengatakan bahwa pesawat jatuh bukan karena kesalahan pilot atau kru.
"Kami menepikan kesalahan teknis atau kesalahan apapun yang dilakukan kru," kata Smirnov.
Dilansir Ria Novosti, pesawat Metrojet dipiloti oleh Kapten Valery Nemov, pilot 48 tahun yang mengantongi 3.682 jam terbang. Ia juga pernah menjalani latihan menerbangkan Airbus A321 di Turki pada tahun 2008.
Rudal ISIS
Hanya beberapa saat setelah pesawat jatuh, ISIS langsung mengklaim sebagai dalang di balik insiden tersebut. ISIS menyebut, aksi itu dilakukan sebagai balasan atas campur tangan Rusia dalam konflik di Suriah. Sebuah akun Twitter yang mengatas namakan ISIS juga mengunggah video berisi rekaman pesawat yang meledak di angkasa.
Namun, klaim tersebut dibantah oleh Badan Keselamatan Penerbangan Rusia. Beberapa pakar keamanan juga menyebut, ISIS tidak memiliki senjata yang bisa menembakkan rudal untuk mengenai target pada ketinggian 30.000 kaki.
Bom di dalam pesawat
Sebagaimana dikutip dari Dailymail, sejumlah pakar dalam bidang penerbangan dan terorisme meyakini bahwa kemungkinan ada bom yang dipasang di dalam pesawat. Keyakinan mereka didasarkan pada kenyataan bahwa tidak ada panggilan darurat dari kru sebelum pesawat jatuh.
Selain itu, berdasarkan pengamatan mereka, lapisan di badan pesawat terkelupas ke arah luar. Hal ini, menurut mereka, hanya mungkin terjadi jika ada dorongan kekuatan dari dalam pesawat.