Warga Cileungsi Bantah Dibayar untuk Hadang Truk Sampah Jakarta

Senin, 02 November 2015 | 20:05 WIB
Warga Cileungsi Bantah Dibayar untuk Hadang Truk Sampah Jakarta
Warga dan ormas hadang truk sampah Jakarta di perempatan Cileungsi, Bogor Timur. Truk-truk sampah itu akan menuju Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantargebang, Kota Bekasi, Senin (2/1/2015). [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Warga Cileungsi dan ormas serta LSM membantah kalau aksi mereka menghadang truk pengangkut sampah warga Jakarta di perempatan Cileungsi, Bogor Timur, hari ini, ditunggangi.

"Nggak ada yang gerakin. Ini inisiatif dari kami. Kami banyak terima laporan dari masyarakat, karena efeknya sampah-sampah yang berserakan mengganggu masyarakat dan juga menimbulkan bau," ujar Ketua LSM Pemantau Kinerja Aparatur Negara, Rommy Sikumbang, saat ditemui Suara.com di perempatan Cileungsi, Senin (2 /11/2015).

Rommy mengatakan aksi penghadangan sepanjang hari ini murni inisiatif warga karena sudah tidak tahan dengan bau sampah yang dibawa truk setiap kali melintas.

Hal senada juga diungkapkan Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga Laskar Merah Putih, Aray.

"Kami melakukan ini tidak dibayar atau digerakin oleh pihak perusahaan atau pihak manapun. Kami hanya ingin membantu masyarakat," katanya.

Aray mengatakan Laskar Merah Putih sampai malam ini masih berjaga di perempatan Cileungsi untuk memantau truk sampah yang melintas.

"Kita standby di sini 24 jam untuk mengawasi truk sampah yang mau lewat sini," kata dia.

Aksi warga terjadi saat berlangsung polemik pengelolaan sampah antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, DPRD Kota Bekasi, dan pengelola sampah PT. Godang Tua Jaya. Polemik tersebut berujung saling gertak.

Bahkan, Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meminta penegak hukum mengaudit dan memeriksa keuangan Godang Tua Jaya dan mewacanakan untuk memutus kontrak kerjasama dengan Godang Tua Jaya.

Terkait dengan aksi warga, Ahok mengatakan masalah tersebut sedang ditangani Dinas Kebersihan DKI Jakarta.

"Ya nggak apa-apa kita sudah suruh Kepala Dinas (Isnawa Adji) untuk urus," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta.

Kalau sampah warga Jakarta tidak boleh dibawa ke TPST Bantargebang, Ahok usul agar ribuan ton sampah yang dihasilkan warga Jakarta tiap hari ditaruh di kawasan Monumen Nasional.

"Nggak apa-apa, nanti kita taruh di Monas," kata Ahok.

Ahok mengatakan kalau truk sampah Jakarta sampai ditahan warga Cileungsi, dia akan melaporkan kasus tersebut ke polisi.

"Ya kalau memang ditahan kita harus lapor polisi, kalau menahan mobil orang kan nggak bener," kata Ahok.

Ketika ditanya apakah ada tokoh tertentu yang sengaja menggerakkan warga untuk menghadang truk sampah, Ahok tidak mau menduga-duga.

"Saya nggak tahu, nggak bisa nebak. Kita suruh polisi aja yang selidiki," kata Ahok.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI