Istana Jawab Tuduhan Setting Pertemuan Jokowi dan Suku Anak Dalam

Siswanto Suara.Com
Senin, 02 November 2015 | 19:46 WIB
Istana Jawab Tuduhan Setting Pertemuan Jokowi dan Suku Anak Dalam
Presiden Joko Widodo, didampingi Ibu Negara dan sejumlah menteri, mengunjungi warga suku Anak Dalam di Jambi, Jumat (30/10) [Antara/Wahdi Septiawan].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Kabinet Pramono Anung meluruskan perbincangan di media sosial terkait dialog antara Presiden Joko Widodo dan suku anak dalam di Sarolangun, Jambi, Jumat (30/10/2014) siang. Foto yang beredar, katanya, telah direkayasa sedemikian rupa sehingga mengesankan adanya pengarahan atau setting-an tertentu.

“Kami ingin menyampaikan juga kepada rekan-rekan sekalian, karena beredar di sosial media cukup luas, hal yang berkaitan dengan kunjungan Presiden ke suku anak dalam, yang seakan-akan ada rekayasa dalam foto, perlu kami tegaskan bahwa tidak ada sama sekali yang dilakukan oleh Presiden seperti yang dituduhkan,” kata Pramono dikutip dari situs resmi Sekretariat Kabinet, Senin (2/11/2015) sore.

Seskab menjelaskan bahwa memang ada satu orang yaitu Husni Thamrin yang bertindak sebagai penerjemah yang bisa berbicara dengan suku anak dalam, yang ada di dua tempat tersebut, dan memakai baju batik.

Menurut Seskab, jarak antara Presiden Jokowi yang mengunjungi suku anak dalam yang mereka turun gunung atau keluar dari hutan dengan lokasi tempat penampungan itu kurang lebih sekitar 600-800 meter. Karena itu, Seskab menilai apa yang dikembangkan beberapa orang melalui media sosial seperti sudah di luar etik.

“Karena betul-betul Presiden dan beberapa teman-teman media juga beberapa hadir pada waktu itu di lapangan sama sekali tidak ada rekayasa foto atau apapun, dan itu sama sekali bukan karakter Presiden kita,” kata Pramono.

Seskab menegaskan Presiden Jokowi ingin apa adanya. Dalam setiap kunjungan, lanjut Seskab, Presiden ingin menegaskan bahwa jangan ada hal yang sekan-akan diperlihatkan baik.

“Beberapa acara yang sudah disusun, yang ternyata penyiapannya baru satu atau dua hari, begitu dilaporkan kepada Presiden pasti langsung dibatalkan,” tambahnya.

Disampaikan Pramono bahwa Presiden Jokowi lebih berharap bisa mengunjungi tempat-tempat yang memang membutuhkan kebijakan, policy, keputusan dari Presiden.

Ia menunjuk contoh rumah singgah yang di Palembang. Katanya, itu sama sekali bukan hal yang rekayasa, tempatnya memang di tempat kumuh, dan itulah hal yang menjadi perhatian Presiden selama ini.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana dan sejumlah menteri Kabinet Kerja mengunjungi Suku Anak Dalam, di Desa Bukit Suban, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, sekitar pukul 15.30 WIB.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI