Polsek Cileungsi Biarkan Warga Hadang Truk Sampah Jakarta

Senin, 02 November 2015 | 17:13 WIB
Polsek Cileungsi Biarkan Warga Hadang Truk Sampah Jakarta
Warga dan ormas hadang truk sampah Jakarta di perempatan Cileungsi, Bogor Timur. Truk-truk sampah itu akan menuju Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantargebang, Kota Bekasi, Senin (2/1/2015). [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Kepolisian Sektor Cileungsi Komisaris Polisi Mujianto mengatakan akan mengerahkan anggota untuk menjaga keamanan selama berlangsung aksi warga dan sejumlah organisasi kemasyarakatan serta LSM menghadang truk sampah milik pemerintah Jakarta di perempatan Cileungsi, tepatnya di bawah flyover.

"Kami akan lakukan pengamanan untuk aksi hingga tujuh hari atau seminggu," kata Mujianto kepada Suara.com, Senin (2/11/2015).

Warga dan ormas menolak truk sampah tersebut melewati daerah mereka dengan alasan meninggalkan aroma busuk dan ceceran air lindi berbau tak sedap di sepanjang jalan menuju Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat. Akibat aksi warga, truk berisi berton-ton sampah tidak membuang sampah ke Bantargebang dan mereka terpaksa kembali lagi ke Jakarta.

Mujianto mengatakan mengerahkan sebanyak 50 anggota kepolisian.

"Ditambah lagi 15 Satpol PP,"ujar Mujianto.

Mujianto mengatakan tidak melarang warga untuk menyampaikan aspirasi, asalkan jangan berbuat anarkis.

"Silakan berpendapat itu hak semua orang. Mereka sudah minta izin kepada kami (Polsek Cileungsi) Jumat lalu ( 30/10/2015)," katanya.

Sejumlah ormas dan LSM yang ikut aksi, antara lain Pemantau Kinerja Aparatur Negara, Pemuda Pancasila, Laskar Merah Putih, dan Karang Taruna Cileungsi.

Ketua LSM Pemantau Kinerja Aparatur Negara Rommy Sikumbang mengatakan sejauh ini massa sudah menghadang sekitar 28 truk sampah

Aksi warga terjadi saat berlangsung polemik pengelolaan sampah antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, DPRD Kota Bekasi, dan pengelola sampah PT. Godang Tua Jaya. Polemik tersebut berujung saling gertak.

Bahkan, Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sampai meminta penegak hukum mengaudit dan memeriksa keuangan Godang Tua Jaya dan mewacanakan untuk memutus kontrak kerjasama dengan Godang Tua Jaya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI