Suara.com - Anggota DPRD DKI Jakarta Prabowo Soenirman curiga ada unsur politis di balik aksi warga Cileungsi, Bogor Timur, didukung sejumlah organisasi kemasyarakatan dan LSM menghadang truk-truk sampah milik Dinas Kebersihan Jakarta yang hendak membuang sampah ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (2/11/2015).
"Saya sih melihatnya begini, ini kayaknya ada politisnya. Jangan-jangan ada yang menggerakkan,"kata Prabowo di gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat,
Kecurigaan Prabowo bukan tanpa dasar. Aksi ratusan warga Cileungsi berlangsung di tengah wacana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutus kontrak kerjasama pengelolaan TPST Bantargebang dengan PT. Godang Tua Jaya sebab perusahaan swasta ini dinilai Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) wanprestasi.
"Pada saat Pak Ahok ngomong kayak gitu baru muncul (penolakan warga). Saya yakin ada orang yang menggerakkan itu," kata Prabowo.
Ketika ditanya apakah yang menggerakkan masyarakat beserta LSM adalah anggota DPRD Kota Bekasi yang kerab bersitegang dengan Ahok, Prabowo tidak tahu persis.
"Kita tak bisa menuduh. Kita tidak tahu siapa saja. Tapi ada orang yang menggerakkan," katanya.
Perselisihan soal sampah bermula dari Komisi A DPRD Kota Bekasi yang ingin memanggil Ahok karena petugas Dinas Kebersihan DKI Jakarta dinilai melanggar sejumlah kesepakatan. Ahok tidak terima dan balik menggertak mereka. Selanjutnya, persoalan merembet, Ahok minta aparat penegak hukum mengaudit dan memeriksa keuangan pengelola sampah PT. Gondang Tua.