Pengakuan Mengejutkan Istri Kopilot Pesawat Metrojet Rusia

Ruben Setiawan Suara.Com
Senin, 02 November 2015 | 13:31 WIB
Pengakuan Mengejutkan Istri Kopilot Pesawat Metrojet Rusia
Kerabat penumpang pesawat Metrojet yang jatuh di Sinai, Mesir. (Reuters/Peter Kovalev)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Istri dari kopilot pesawat Airbus A321 milik maskapai Kogalymavia atau Metrojet yang jatuh di Sinai, Mesir, Sabtu akhir pekan lalu, memberikan pengakuan mengejutkan. Natalya Trukhacheva mengaku sang suami, kopilot Sergei Trukachev, mengeluhkan soal kondisi pesawat.

Pengkuan Natalya disampaikan dalam sebuah wawancara dengan sebuah stasiun televisi Rusia. Natalya mengatakan, putrinya menelepon Sergei sebelum sang ayah terbang dengan pesawat itu. Kepada putrinya, Sergei mengeluhkan kondisi teknis pesawat yang tidak memuaskan.

Tidak disebutkan apa yang dimaksud Sergei dengan keluhannya tersebut. Namun, hal ini mendukung pernyataan yang sebelumnya disampaikan oleh pejabat Mesir seputar insiden yang merenggut 224 nyawa penumpang dan kru tersebut.

BACA JUGA:

Ini 4 Teori Penyebab Jatuhnya Pesawat Metrojet Rusia

Pejabat Mesir tersebut mengatakan, sebelum pesawat hilang kontak dengan pusat kendali lalu lintas udara, pilot berbicara lewat radio. Sang pilot mengatakan bahwa pesawatnya mengalami masalah teknis. Ia menyatakan berniat untuk mendarat di bandara terdekat.

Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui penyebab jatuhnya pesawat. Hasil penyelidikan awal menyebutkan, pesawat terlebih dahulu pecah di udara sebelum akhirnya jatuh ke tanah.

"Pecahnya pesawat terjadi di udara dan serpihannya tersebar di kawasan yang luas," kata pejabat senior Komite Penerbangan Antar Negara Bagian Rusia, Viktor Sorochenko sebagaimana dikutip kantor berita RIA Novosti.

Sorochenko menegaskan, masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan terkait penyebab jatuhnya pesawat. Kedua buah kotak hitam yang kemungkinan menjadi kunci jawaban misteri ini sudah ditemukan dan dianalisis. (News.com.au)

BACA JUGA:

REKOMENDASI

TERKINI