Ditinggal Istri, Lelaki Lumpuh Dirawat Anaknya yang Masih 7 Tahun

Ruben Setiawan Suara.Com
Senin, 02 November 2015 | 07:55 WIB
Ditinggal Istri, Lelaki Lumpuh Dirawat Anaknya yang Masih 7 Tahun
Yanglin sedang merawat ayahnya Tongming yang lumpuh. (Youth Daily)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Yanglin, seorang bocah berusia tujuh tahun asal Provinsi Giuzhou, Cina, menjadi sorotan di media sosial negeri tirai bambu baru-baru ini. Si bocah merawat ayahnya yang sakit keras seorang diri setelah sang ibu memutuskan untuk pergi.

Sebagaimana dilansir Shanghaiist, mengutip Youth Daily, Ou Tongming, sang ayah, adalah buruh 37 tahun dari Desa Wangpu, Provinsi Guizhou. Tongming jatuh dari lantai dua rumah yang sedang dibangun pada bulan Juni 2013 silam.

Nyawanya selamat, namun Tongming menjadi lumpuh karena mengalami cedera pada bagian tulang belakang. Seluruh tabungan keluarga pun ludes untuk membiayai pengobatan Tongming. Namun, Tongming tak kunjung pulih.

Alih-alih terus bertahan merawat Tongming, sang istri menyerah dan memutuskan untuk pergi meninggalkan rumah bersama putri mereka yang masih berusia tiga tahun. Mereka tidak pernah kembali.

Tinggallah Yanglin sendiri untuk merawat sang ayah yang sama sekali tidak bisa bangun dari tempat tidur. Yanglin, yang saat ini masih duduk di bangku kelas satu sekolah dasar, bangun setiap jam 6 pagi untuk menyiapkan makanan bagi ayahnya sebelum ia berangkat sekolah.

Setelah makan siang, Yanglin bergegeas pulang untuk menyuapi ayahnya. Sepulang sekolah, Yanglin berkeliling kawasan sekolah, mencari barang bekas untuk dijual ke tukang rongsok. Tiap harinya, Yanglin hanya mendapat 20 Yuan atau sekitar Rp50 ribu dari hasil penjualan barang bekas.

"Ayahku butuh obat, tapi aku tidak punya uang," kata Yanglin.

Sampai di rumah, Yanglin akan mengobati luka-luka di bagian bokong ayahnya. Luka itu muncul karena Tongming sudah terlalu lama terbaring di atas tempat tidur.

Selain hasil penjualan barang bekas, ayah dan anak itu juga mendapat bantuan 300 Yuan atau sekitar Rp650 ribu dari pemerintah tiap bulannya. Tetangga yang menaruh iba juga kerap memberikan makanan dan bantuan lainnya.

Tidak ingin membebani anaknya yang masih amat belia, Tongming pernah berniat mengakhiri hidupnya, bahkan sampai beberapa kali. Namun, ia tak berani karena khawatir Yanglin akan menjadi anak yatim piatu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI