Ada Penipu Uang Kuliah "Cashback," Mahasiswa YAI Tak Habis Pikir

Minggu, 01 November 2015 | 16:05 WIB
Ada Penipu Uang Kuliah "Cashback," Mahasiswa YAI Tak Habis Pikir
Demo Mahasiswa UPI YAI. (Suara.com/Kurniawan Mas'ud)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berkas empat tersangka kasus penipuan pembayaran uang kuliah mahasiswa Universitas Persada Indonesia, Yayasan Administrasi Indonesia, Salemba, akan dilimpahkan di kejaksaan, Senin (2/11/2015). Modus tersangka ialah menjadi perantara pembayaran uang kuliah dan memberikan cashback kepada korban agar tergiur. Konon korbannya lebih dari seribu mahasiswa.

Mahasiswa Fakultas Komunikasi YPI YAI angkatan tahun 2010, Gilang Rianto, mengaku tidak habis pikir dengan temannya yang sampai tergiur cashback pembayaran kuliah.

Padahal, kata dia, membayar uang kuliah tidak sulit, tinggal bayar lewat bank, lalu slip pembayarannya diserahkan ke kampus.

Menurut dia ada keanehan dalam modus cashback yang sudah terjadi sejak 2002 atau 2004. Apalagi, tidak pernah ada tawaran dari kampus soal sistem cashback pembayaran kuliah.

"Mungkin mahasiswanya mau nyari keuntungan karena ada cashback. Tapi menurut saya itu kebodohan mahasiswa. Kalau ada cashback kan bisa ditanya ke kampus, bener atau nggak," kata Gilang berbincang dengan Suara.com, Minggu (1/11/2015).

Modus yang dilakukan para tersangka, katanya, termasuk rapi. Sebab, tersangka bisa memberikan slip pembayaran sebagai jaminan serta jadwal perkuliahan yang muncul setelah mahasiswa membayar uang kuliah dengan perantara mereka. Dia menyanksikan situs kampus UPI YAI sebegitu mudahnya diretas.

"Saya nggak habis pikir, ada cashback, untuk biaya semester. Registrasinya masuk, tapi duitnya nggak (masuk ke kampus), nggak mungkin pihak tata usaha nggak tahu. Yang nggak abis pikir ini kan itu situs kampus, harusnya mereka punya pengamanan yang hebat kok bisa bobol sampai 10 tahun lebih," kata mahasiswa yang tengah menggarap skripsi ini.

Puncaknya, para mahasiswa yang merasa tertipu pun demonstrasi di depan kampus, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, pada Selasa (27/10/2015). Mereka demonstrasi karena jadwal kuliah mereka tidak keluar. Para mahasiswa meminta rektorat menangani permasalahan tersebut.

"Nah ini baru ketahuan, kok jadwalnya nggak keluar. Dan kemarin demo depan kampus. Kampus akhirnya libur dari Kamis sampai Senin. Demo itu juga anak-anak minta rektor mundur," ujarnya.

Gilang berharap para tersangka dihukum karena ulah mereka merugikan banyak mahasiswa.

"Saya minta ini dihukum seadil-adilnya karena sudah merugikan banyak orang, soalnya katanya kasus itu kalau nggak salah dari 2002 atau 2004," tutur Gilang.

REKOMENDASI

TERKINI