Suara.com - Maskapai Rusia, Kogalymavia atau Metrojet, tercatat hanya pernah mengalami satu insiden kecelakaan sebelum pesawat Airbus A321 yang mereka operasikan jatuh di Sinai dan menewaskan 224 penumpang dan kru pada Sabtu (31/10/2015). Kecelakaan itupun, sebagai dikutip dari Flightglobal.com, terjadi 18 tahun setelah maskapai tersebut didirikan pada tahun 1993.
Saat itu, tepatnya pada 1 Januari 2011, sebuah pesawat Tupolev Tu-154B-2 dengan nomor penerbangan 348, terbakar pada bagian mesin sebelum lepas landas dari Surgut menuju Moskow.
Api menyulut badan belakang pesawat, membuat kabin dipenuhi kepulan asap. Sebanyak 116 penumpang dan 8 krunya dievakuasi. Tiga orang tewas, sementara 43 penumpang mengalami luka-luka.
Pesawat Kogalymavia dengan nomor penerbangan 7K9268 dengan rute Sharm el-Sheikh-Saint Petersburg, jatuh di dekat Hassana, Sinai, Mesir. Saat ini, penyidik Rusia dan Mesir masih melakukan penyelidikan atas jatuhnya pesawat tersebut.
Kogalymavia berbasis di Bandara Internasional Kogalym, dengan hub utamanya di Bandara Internasional Demodedovo, Moskow. Sejak beroperasi tahun 1993, Metrojet melayani penerbangan ke destinasi-destinasi wisata. Pada tahun 2012, namanya berganti menjadi Metrojet.