Ujian di Sekolah yang Terpapar Asap Disesuaikan Libur dan Materi

Minggu, 01 November 2015 | 12:04 WIB
Ujian di Sekolah yang Terpapar Asap Disesuaikan Libur dan Materi
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan memberikan keterangan pers soal kesiapan ujian nasional tingkat SMA di Jakarta, Kamis (9/4). [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan materi ujian sekolah di sekolah-sekolah yang terpapar asap akibat pembakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan akan disesuaikan. Dengan demikian, ujian sekolah tetap terlaksana.

"Jadi gini ujian sekolah kita lihat dulu jumlah hari liburnya. Ada yang liburnya misalnya di Palangkaraya ada yang liburnya 35 hari, tapi ada juga yang nggak sampai seminggu," kata Anies usai mendampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla salat Istisq di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Minggu (1/10/2015). "Jadi materi ujian disesuaikan dengan pembelajaran. Jadi disesuaikan."

Kegiatan belajar mengajar sekolah-sekolah yang terpapar asap akibat pembakaran lahan dan hutan selama ini terganggu. Solusi agar anak-anak tidak ketinggalan pelajaran, pemerintah menyelenggarakan program bernama kelas aman asap. Program ini didukung dengan teknologi untuk meminimalisir bahaya asap.

Anies yakin program ini dapat menurunkan Indeks Standar Pencemaran Udara di dalam kelas sehingga tidak mengganggu proses belajar mengajar.

"Kelas aman asap kita coba di Padang. ISPU di luar 388. Kalau di atas 300 di atas ambang batas bahaya dengan teknologi ini ISPU jadi 78," ujar dia.

Anies mengatakan Presiden Joko Widodo telah merasakan manfaat teknologi itu.

"Presiden merasakan langsung. Kan di luar terus masuk, jadi memang lain udaranya. Gurunya ditanya, muridnya, ketika masuk ruang kelas rasanya dingin katanya. Narik nafas nggak bau asap. Jadi kita akan bicarakan ke depan akan data ke sembilan provinsi yang masih berisiko terpapar asap. Akan kita gerakkan teknologi tepat guna dan biayanya nggak terlalu mahal. Kita butuhkan antara 600 ribu per kelas," kata Anies.

Teknologi tersebut diterapkan dengan cara memasang kasa pada setiap ventilasi ruangan, memasang kipas exhauster untuk mengeluarkan udara kotor, dan memasang sistem aerasi pada aquarium yang ditaruh di dalam ruangan.

REKOMENDASI

TERKINI