Suara.com - Putra putri pejuang kemerdekaan 1945 mengancam akan membongkar pusara orangtua mereka kalau Kodam Jaya tetap akan menyita paksa rumah peninggalan orangtua di Komplek Zeni Mampang, Jakarta.
"Dengan terpaksa kami akan pindahkan makam ayah kami ke kuburan umum kalau Kodam Jaya tetap mengosongkan paksa rumah-rumah kami," kata Salah satu putri pejuang kemerdekaan 1945, Budi Lestari (50) di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (1/11/2015).
Dia menuturkan, semua warga tetap sepakat tetap mempertahankan rumah peninggalan orangtua. Bila dikosongkan paksa oleh pihak Kodam Jaya, sekitar 10 makam pahlawan akan dibongkar dan dipindahkan ke pemakaman umum.
"Soal dipindahkan kemana itu gampang. Kalau Kodam Jaya benar-benar tetap melakukan eksekusi, kami langsung bongkar dan pindahkan makam bapak kami. Sekitar 10 jasad akan diangkat dari makam ini," terangnya.
Lestari mengaku, Kodam Jaya telah memberikan surat peringatan (SP3) kepada 71 warga perumahan Zeni Mampang Prapatan dari keluarga pejuaang untuk mengosongkan rumah-rumah mereka yang diberi tempo terakhir pada Jumat (29/10/2015) lalu. Mereka tidak terima upaya tentara yang mengusir paksa.
"Kodam Jaya akan mengosongkan paksa rumah-rumah kami dengan mengerahkan pasukan 1.500 itu berarti mereka anggap ayah kami koruptor, itu sama saja menganggap kami orang-orang yang kotor. Ini adalah masalah harga diri, kami tidak terima," tandasnya.