Suara.com - Tim evakuasi menemukan sedikitnya 100 mayat di Semenanjung Sinai, Mesir, di sekitar lokasi jatuhnya pesawat Rusia yang mengangkut 224 orang pada Sabtu (31/10/2015).
Tim pertolongan masih mencari penyintas (penumpang selamat) dan telah mengirim mayat korban ke beberapa rumah sakit di Ibu Kota Mesir, Kairo, dengan menggunakan pesawat militer, kata sumber kemananan seperti dilaporkan Xinhua.
Kebanyakan orang di dalam pesawat tersebut diduga tewas, ujar seorang polisi di lokasi kecelakaan.
Pesawat Airbus A-321 yang dioperasikan oleh Perusahaan Penerbangan Rusia Kogalymavia dan membawa 217 penumpang serta tujuh jatuh di Semenanjung Sinai tak lama setelah pesawat itu lepas-landas dari Kota Pelancongan Laut Merah, Sharm-esh-Sheikh, pada Sabtu pagi.
Pesawat tersebut lepas-landas pada pukul 05.51 waktu setempat (10.51 WIB) dan hilang dari radar setelah 30 menit mengudara, kata satu pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor perdana menteri Mesir.
Beberapa helikopter militer telah menemukan lokasi kecelakaan di Kabupaten Hassana di Sinai Tengah, daerah pegunungan yang terletak 35 kilometer di sebelah selatan Kota Al-Arish.
Perdana Menteri Mesir Sherif Ismail sedang dalam perjalanan ke lokasi kecelakaan bersama beberapa menteri kabinet.
Jejaring berita daring yang dioperasikan oleh Al-Ahram melaporkan kecelakaan itu disebabkan oleh gangguan teknik.
"Pilot merasakan gangguan teknik dan melaporkan ke dinas penerbangan bahwa ia ingin mendarat di bandar udara terdekat," kata laporan tersebut. (Xinhua/Oana/Antara)