ISIS, dalam sebuah kicauan Twitter, mengklaim sebagai dalang insiden tersebut. Aksi tersebut, kata ISIS, merupakan balasan atas serangan udara Rusia yang membunuh ratusan warga Muslim di tanah Suriah.
Kendati demikian, Menteri Transportasi Rusia, kepada kantor berita Interfax, mengatakan bahwa klaim tersebut belum bisa dikonfirmasi kebenarannya. Sementara itu, militan ISIS yang ada di kawasan konflik Sinai diyakini tidak memiliki rudal yang mampu menembak jatuh pesawat pada ketinggian 30.000 kaki. (Reuters)