Pengamat: Penolakan PMN adalah Serangan Politik ke Rini Soemarno

Sabtu, 31 Oktober 2015 | 13:28 WIB
Pengamat: Penolakan PMN adalah Serangan Politik ke Rini Soemarno
Menteri BUMN Rini Soemarno rapat di Komisi VI DPR, Selasa (30/6). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat Politik dari Lembaga Penelitian Populi Center, Nico Harjanto menilai  penolakan DPR terhadap pagu penyertaan modal negara (PMN) bukan semata alasan dasar ekonomi, tetapi  merupakan bentuk lanjutan serangan kepada Menteri BUMN, Rini Soemarno.

"Saya kira itu sudah bagian kelanjutan semacam serangan-serangan politik terhadap menteri BUMN," kata Nico di Gado-Gado Boplo Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (31/10/2015).‎

Hal itu disampaikan Nico menanggapi ‎pernyataan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang menilai penolakan DPR pada postur PMN menjadi teguran untuk  Rini. Bahkan, seluruh fraksi di DPR sependapat bahwa alokasi anggaran PMN tidak tepat karena membebani APBN dan rawan diselewengkan.

Nico menjelaskan, kejadian serupa pernah terjadi pada saat pembahasan APBN Perubahan. Pada saat itu ada isu PMN ditolak atau dikurangi.

"Dulu juga pernah seperti itu, tapi kemudian gol juga,"katanya.

Menurut Direktur eksekutif Populi Center tersebut, serangan terhadap Rini tidak hanya terlihat dari proses pengesahan ‎APBN 2016. Melainkan juga tampak dari Pansus Pelindo 2 yang dibuat DPR.

"Apakah itu menandakan Menteri BUMN semacam serigala yang bermain sendirian atau memang ada semacam desain secara politik untuk merebut kendali BUMN ‎oleh partai-partai politik. Tapi indikasi parpol itu sangat kencang untuk menurunkan Menteri BUMN sudah ada dari awal,"kata Nico.

Karena itu, ia menyatakan, saat ini ditunggu sikap Presiden Joko Widodo dalam mengelola dukungan politik internal di dalam koalisi pemerintahan.

"Apakah akan tunduk terhadap serangan politik ataukah akan mempertahankan,"‎tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI