Suara.com - Pengamat Politik dari Lembaga Penelitian Populi Center, Nico Harjanto menilai penolakan DPR terhadap pagu penyertaan modal negara (PMN) bukan semata alasan dasar ekonomi, tetapi merupakan bentuk lanjutan serangan kepada Menteri BUMN, Rini Soemarno.
"Saya kira itu sudah bagian kelanjutan semacam serangan-serangan politik terhadap menteri BUMN," kata Nico di Gado-Gado Boplo Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (31/10/2015).
Hal itu disampaikan Nico menanggapi pernyataan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang menilai penolakan DPR pada postur PMN menjadi teguran untuk Rini. Bahkan, seluruh fraksi di DPR sependapat bahwa alokasi anggaran PMN tidak tepat karena membebani APBN dan rawan diselewengkan.
Nico menjelaskan, kejadian serupa pernah terjadi pada saat pembahasan APBN Perubahan. Pada saat itu ada isu PMN ditolak atau dikurangi.
"Dulu juga pernah seperti itu, tapi kemudian gol juga,"katanya.
Menurut Direktur eksekutif Populi Center tersebut, serangan terhadap Rini tidak hanya terlihat dari proses pengesahan APBN 2016. Melainkan juga tampak dari Pansus Pelindo 2 yang dibuat DPR.
"Apakah itu menandakan Menteri BUMN semacam serigala yang bermain sendirian atau memang ada semacam desain secara politik untuk merebut kendali BUMN oleh partai-partai politik. Tapi indikasi parpol itu sangat kencang untuk menurunkan Menteri BUMN sudah ada dari awal,"kata Nico.
Karena itu, ia menyatakan, saat ini ditunggu sikap Presiden Joko Widodo dalam mengelola dukungan politik internal di dalam koalisi pemerintahan.
"Apakah akan tunduk terhadap serangan politik ataukah akan mempertahankan,"tutupnya.
Pengamat: Penolakan PMN adalah Serangan Politik ke Rini Soemarno
Sabtu, 31 Oktober 2015 | 13:28 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Perjalanan Proyek Kereta Cepat: Ditolak Ignasius Jonan Didukung Rini Soemarno
20 April 2023 | 16:19 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI