Presiden: Lahan Gambut di Jambi Sengaja Dibakar

Liberty Jemadu Suara.Com
Sabtu, 31 Oktober 2015 | 01:05 WIB
Presiden: Lahan Gambut di Jambi Sengaja Dibakar
Presiden Joko Widodo berbicara dengan para korban kabut asap di Jambi, Jumat (30/10) [Antara/Nova Wahyudi].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa lahan hutan gambut yang terbakar di beberapa daerah, khususnya Jambi, sengaja dibakar oleh oknum tertentu.

"Sudah jelas, terbakarnya banyak, ya (pasti) dibakar," kata Presiden di Jambi Jumat (30/10/2015).

Meski demikian Jokowi, sapaan akrab Presiden, tak menjelaskan lebih rinci oknum yang ditudingnya sebagai pembakar lahan gambut atau pun upaya untuk memberikan hukuman kepada mereka.

Jokowi kemudian hanya menjelaskan upaya-upaya pemerintah dalam mengentaskan masalah tersebut. Ia mengatakan bahwa sudah mengerahkan 22.000 personel TNI dan Polisi untuk membantu memadamkan kebakaran hutan.

"Yang dari udara ada waterbombing. Kita juga sudah dibantu oleh beberapa negara," jelas Jokowi.

Namun upaya pemadaman itu, lanjut dia, tidak semudah yang dibayangkan karena kebakaran terjadi di lahan gambut yang kedalamannya mencapai lima meter.

"Yang terbakar banyak gambut, tidak semudah yang kita bayangkan. Karena luasnya yang jutaan, semuanya 1,7 (juta hektare). Ini bukan kebakaran hutan, tapi lahan gambut yang sampai lima meter (dalamnya)," katanya menjelaskan.

Karena itu, Jokowi mengatakan proses pemadaman akan lebih difokuskan pada upaya pembuatan hujan buatan.

"Sebelumnya memang tidak ada awan, itu ditabur garam berapa pun sulit. Tetapi kini awannya sudah mulai banyak, sehingga terus ditabur. Tidak hanya pesawat Cassa tapi yang Hercules juga di kerahkan untuk menabur garam di atas," katanya.

Jokowi tiba di Bandara Jambi, Jumat sekitar pukul 11.45 WIB mengunakan pesawat Kepresidenan. Pesawat bisa mendarat karena jarak pandang di Bandara Jambi sudah membaik, sebab Kota Jambi sudah diguyur hujan sejak dua hari belakangan. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI