Suara.com - Rapat paripurna DPR dengan agenda pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara 2016, Jumat (30/10/2015) sore, diwarnai keributan oleh pendukung Fraksi Partai Gerindra yang berada di balkon.
Menurut pengamatan Suara.com, keributan mulai muncul ketika Ketua Fraksi Partai Gerindra Edhy Prabowo menyatakan tetap menolak RAPBN 2015 menjadi undang-undang. Alasannya, RAPBN tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Para pendukung Gerindra yang terdiri dari para tenaga ahli fraksi langsung menyambut. Mereka beramai-ramai berdiri sambil menunjukkan kertas bertuliskan "Tolak" sambil berteriak menolak RAPBN.
"Tolak, tolak," ujar mereka.
Mendengar orang-orang di balkon berisik, salah satu anggota dewan langsung menginstruksikan kepada petugas Pamdal DPR untuk menangani pendukung Fraksi Gerindra.
"Tolong itu fraksi balkon dikendalikan," ujar salah satu anggota dewan.
Petugas Pamdal langsung bertindak. Mereka mengambil kertas- kertas bertuliskan "Tolak." Tapi, para pendukung Fraksi Gerindra memaksa tetap berorasi di tengah rapat paripurna.
"Tolak, tolak. Awas jangan halangi kami," kata salah satu tenaga ahli.
Perkembangan sidang, sembilan dari 10 fraksi menyetujui RAPBN 2016 disahkan menjadi UU. Sebagian menerima dengan beberapa catatan untuk pemerintah. Hanya Fraksi Gerindra yang menolak.