Ketua Fraksi Hanura DKI Percaya Fahmi Zulfikar Tak Terlibat

Jum'at, 30 Oktober 2015 | 17:00 WIB
Ketua Fraksi Hanura DKI Percaya Fahmi Zulfikar Tak Terlibat
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abraham Lunggana (Haji Lulung), usai diperiksa kembali oleh penyidik Bareskrim Polri selama 11 jam, Senin (4/5/2015), terkait kasus dugaan korupsi pengadaan UPS. [Suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Fraksi Partai Hanura DPRD DKI Jakarta Mohamad Sangaji yakin bahwa kadernya Fahmi Zulfikar tidak menerima aliran dana kasus dugaan korupsi uninterruptable power supply (UPS) tahun 2014.

"Saya harus percaya sama kader saya dong. Dia sudah diperiksa di Mabes Polri dan sudah buat pernyataan kepada partai bahwa dia tidak terlibat, dan tidak pernah menerima atau meminta apapun," ujarnya di gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (30/10/2015).

Ketika ditanya terkait sidang dakwaan tersangka UPS Alex Usman di pengadilan tindak pidana korupsi pada Kamis (29/10/2015) yang memaparkan peran Komisi E Fahmi Zulfikar. Di situ Jaksa menyebutkan serta meminta 7 persen dari pagu anggaran atau sebesar Rp300 miliar. "Kan sudah ada pemeriksaan di Mabes Polri dan kepada kader Hanura sudah membuat pernyataan kepada saya bahwa dia tidak terlibat dan tidak menerima satu sen pun dalam UPS, clear," kata Snagaji.

Pada sidang kemarin di Tipikor Jaksa Tasjrifin Halim menyatakan bahwa Fahmi dan Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta periode 2009-2014, Firmansyah mengarahkan agar proyek pengadaan UPS masuk ke APBD Perubahan tahun 2014. 

Alex Usman yang ketika itu menjabat sebagai Suku Dinas Pendidikan Menengah Kota Administrasi Jakarta Barat berencana menjadikan UPS sebagai barang pengadaan di Suku Dinas Pendidikan Menengah Kota Administrasi Jakarta Barat. Padahal saat itu Sukdin Dikmen tidak pernah mengajukan permohonan alokasi anggaran pembelian UPS untuk sekolah di Jakarta Barat.

REKOMENDASI

TERKINI