Suara.com - Kasus penipuan pembayaran uang kuliah di Universitas Persada Indonesia Yayasan Administrasi Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, mencuat setelah mahasiswa demonstrasi. Polisi telah menetapkan empat mahasiswa menjadi tersangka penipuan. Konon, korbannya banyak mahasiswa.
Para tersangka mengiming-imingi calon korban dengan cashback sepuluh persen dari total pembayaran uang kuliah apabila lewat mereka.
Salah satu korban penipuan bernama Naldo, mahasiswa semester 5 Fakultas Komunikasi. Naldo bercerita semula tidak percaya dengan informasi bisa mendapat cashback kalau membayar uang kuliah dengan perantara tersangka yang juga mahasiswa UPI YAI.
"Awal semester satu masih bayar sendiri ke kampus. Nah, pas semester dua ketiga baru lewat cashback, karena gua tergiyur sama tawarannya Tika (tersangka). Nawarin 10 persen dari pembayaran gua Rp5 juta, nah gua, kan dapet Rp500 ribu, kan lumayan itu," kata Naldo kepada Suara.com di kampus UPI YAI, Kamis (29/10/2015).
Naldo mengatakan sebelum ketemu Tika, dia diminta untuk mengisi biodata lengkap.
"Nah pas hari Minggu, gua ketemuan sama Tika di Utan Kayu. Gua juga nggak curiga, karena dia bilang dah ada slipnya, dan soalnya slipnya itu asli juga pas gua lihat," ujarnya.
Tika mengatakan uang kuliah Naldo sudah ditalangi Tika. Naldo langsung percaya, apalagi Tika memberikan bukti slip pembayaran yang sudah tertera biodata Naldo.
"Nah gua langsung kasih duit gua ke dia, gua juga langsung dikasih cashbacknya sama dia (tersangka) Rp500 ribu," katanya.
Keesokan harinya, Senin, Naldo pergi ke bagian tata usaha UPI YAI.
"Gua langsung nukerin slip gua, gua sempet deg-degan, karena ini slip asli apa nggak. Tapi bodo amatlah, lolos nggaknya, gua langsung ke TU," ujarnya.